tag:blogger.com,1999:blog-80980199334430736512024-02-19T15:14:01.169+07:00PENCAKAR LANGITmostly about bookpencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.comBlogger212125tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-78779705785279076492022-11-27T09:53:00.001+07:002022-11-27T09:53:59.060+07:00Jakarta Sebelum Pagi (Buku): Kisah Emina Mengungkap Penulis SuratSaya terkejut ketika tahu bahwa buku <i>Jakarta Sebelum Pagi</i> sudah berada di antara tumpukan buku-buku saya yang belum terbaca. Ternyata, saya punya buku ini. Hohoho. Denger-denger, buku ini banyak yang cari, bahkan second book-nya bisa dijual dengan harga yang tinggi. Wow, beruntung sekali saya punya barang yang diburu banyak orang. <div><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqMcUoylP4wljfOTr_o5Pf7jGjO2B6inJAvfFph9bXlKE0ymMmBB843duBphJGdd48sFQWjsfu-Tr2eJJlTeFvOGsEOxUQfVYhXJlTyfhZWfuSha3JBawfBc-uFMavLcJBeIB-l0XIFPfE5bVkTCYuUrppMRlsTXoEfCNIW6Ez8j9NgK0Pa8JiUOUT/s3780/5D42F8B3-2C80-4019-B5F0-DBBEF0557374.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="3780" data-original-width="3024" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqMcUoylP4wljfOTr_o5Pf7jGjO2B6inJAvfFph9bXlKE0ymMmBB843duBphJGdd48sFQWjsfu-Tr2eJJlTeFvOGsEOxUQfVYhXJlTyfhZWfuSha3JBawfBc-uFMavLcJBeIB-l0XIFPfE5bVkTCYuUrppMRlsTXoEfCNIW6Ez8j9NgK0Pa8JiUOUT/s320/5D42F8B3-2C80-4019-B5F0-DBBEF0557374.jpeg" width="256" /></a></div><br /><div><br /><div>Mengapa sih buku ini banyak yang cari? Ngikutin hype atau memang ceritanya yang bagus? Hmm, gak tau juga sih. Yang jelas, saya membeli buku ini karena cover depannya tertulis sebagai “Karya Fiksi Terbaik Indonesia 2016 versi Majalah Rolling Stone” dan penulisnya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, yaitu penulis pemenang Sayembara DKJ 2014 dan 2016–salah satu ajang prestisius untuk karya-karya sastra terbaik. Pasti wow, dong. </div><div><br /></div><div>Secara singkat, buku ini bercerita mengenai Emina yang dikirimi paket bunga lewat balkon apartemennya, bukan lewat pintu depan. Soal stalker ini dibahas dengan teman kantornya bernama Nissa. Dari penelusuran stalker pengirim bunga itu, Emina bertemu dengan Suki—anak keturunan Jepang yang masih sekolah dasar—yang bersama keluarganya memiliki toko bunga di sekitar apartemennya. Lalu, bertemu dengan keluarga internasional Suki.</div><div><br /></div><div>Di sisi lain, walaupun Emina terkesan sebatang kara, ia memiliki keluarga yang peduli, yaitu nenek, datuk, dan Nin. Emina sering berkunjung ke rumah para jompo—begitu ia menyebut mereka. Rumah para jompo bersebelahan dengan rumah Pak Meneer—orang Belanda yang sudah lama tinggal di Indonesia. Lalu, dari Pak Meener inilah semua misteri perlu dipecahkan. </div><div><br /></div><div>Seiring berjalannya waktu, Emina berhasil menguak misteri stalker yang selalu mengiriminya bunga dengan balon, tentunya dibantu Suki karena Suki yang memfasilitasi pengiriman-pengiriman itu ke balkonnya. Namanya adalah Abel—laki-laki yang seumur dengannya dan salah satu korban dari ganasnya peperangan di Timur Tengah. Abel sangat takut dengan suara keras dan sentuhan, tetapi sangat ingin memecahkan misteri surat-surat bersama Emina. </div><div><br /></div><div>Kemudian, diketahui juga bahwa Pak Meneer adalah bapak angkat Abel dan Abel telah mengetahui Emina sejak mereka sama-sama kecil dulu. Misteri surat-surat itu pun tertuju pada Pak Meneer yang menyimpan rahasia besar terhadap sosok yang dia cintai dan sulit melepaskannya. </div><div><strike>—-</strike></div><div>Jujur saya agak lama membaca buku ini. Hehehe. Agak aneh dan agak membosankan. Boleh dibilang cerita ini mengungkap teka-teki, tetapi dibungkus dengan kisah drama. Percakapan para tokoh enggak terkesan santai, terutama Emina dan Nissa saat membahas stalker—agak berbau filsuf. Yang unik, adanya tokoh-tokoh internasional yang kayak serba kebetulan, seperti Suki dari keluarga kaya raya yang orang tuanya entah ada di negara mana. Salah satu di antara orang tuanya keturunan Jepang dan Arab. Suki juga bukan tokoh anak-anak pada umumnya, tetapi tokoh anak yang dewasa. Bahkan terlihat lebih dewasa dibanding Emina. Bahkan, dewasanya melebihi dewasa Acia. </div><div><br /></div><div>Sepanjang membaca buku ini, I didn’t enjoy it that much. Entah sayanya yang susah paham dengan tulisan-tulisan Ziggy atau saya yang mainnya kurang jauh untuk bisa into it ke kisahnya Emina. Mungkin juga ide-idenya Ziggy terlalu berat untuk otak saya yang terlalu ringan. Who knows? Namun, buku ini gak hanya diisi tulisan-tulisan aja, kok, ada juga ilustrasi-ilustrasi yang memperindah buku yang agak susah saya nikmati ini :). </div><div><br /></div><div><br /></div><div><br /></div></div>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-79243490651287996142022-01-13T16:06:00.000+07:002022-01-13T16:06:32.021+07:00You Season 3: Joe vs Love<p>Oktober tahun lalu, teman saya memberitahukan bahwa You season 3 sudah tayang di Netflix. Saya enggak langsung nonton, tapi cari waktu yang pas untuk bisa ngikutin aksinya si Joe dengan saksama. Gak mungkinlah sehari nonton cuma satu episode, pasti bisa dua, tiga, empat, atau 10 episode hehehe. Tapi, kalau langsung maraton gitu, saya udah enggak sanggup. Mata lelah dan ngantuk. </p><p>Baru deh bulan Novembernya saya nonton You season 3 ini. Enggak maraton, tapi sedikit demi sedikit yang lama-lama menjadi bukit.</p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEguYI7w2xK7T9UMEPzshLdcoIUNNTOzqYKclGMQv6_hIENNYyi6R8lrkGJ6a_KgZY7LSH36m_qfFlViWoPGgloB1PX0NTDuLFFvjdgtUcBYMgIKBt73kOFqkkX-xNRdJMqIAEbo8PPXcWWQrOcV3wqJZQ7nRHAdytJYgD8AYuxGeNLEyHmnwLz_-uea=s1250" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1250" data-original-width="1000" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/a/AVvXsEguYI7w2xK7T9UMEPzshLdcoIUNNTOzqYKclGMQv6_hIENNYyi6R8lrkGJ6a_KgZY7LSH36m_qfFlViWoPGgloB1PX0NTDuLFFvjdgtUcBYMgIKBt73kOFqkkX-xNRdJMqIAEbo8PPXcWWQrOcV3wqJZQ7nRHAdytJYgD8AYuxGeNLEyHmnwLz_-uea=w512-h640" width="512" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber dari <a href="https://www.idntimes.com/hype/entertainment/nimas-bella-1/fakta-serial-you-season-ketiga-c1c2-1" target="_blank">sini</a></td></tr></tbody></table><br /><p><br /></p><p>You season 3 ini bercerita seputar kehidupan rumah tangga Joe dan lingkungan rumah mereka yang kebanyakan gibah serta julid. Seperti yang sudah dibocorin pada akhir season 2, Joe dan Love pindah ke daerah suburban yang diharapkan sih lingkungannya lebih tenang untuk membesarkan anak mereka, gak kayak LA super sibuk. Bahkan, si Joe udah dapat gebetan alias korban baru, yaitu tetangganya persis alias Natalie. </p><div><p></p><p>Namanya udah sifat ya, begitu juga sifat Joe yang gak berubah. Dia ngumpulin barang tetangganya dong buat jadi suvenir. Suvenir itu disimpen rapi dan kayaknya gak bakal ada yang tahu. Tunggu dulu, sesama psikopat, Love pun tahu yang disembunyiin Joe. Murkalah Love dengan membunuh si Natalie. Cerita pun bergulir menjadi bagaimana mereka menyembunyikan mayatnya Natalie dan para tetangga yang ikut mencari beserta gosip-gosip yang beredar. </p><p>Hilangnya Natalie malah membuat Joe menemukan korban barunya, yaitu bosnya yang bernama Marienne. Cara mengejar Marienne sama kayak korban-korban sebelumnya: sabar dan tepat sasaran. </p><p>Di sisi lain, Love berbuat ulah, yaitu memukul salah seorang tetangganya dan mengurungnya di ruang bawah tanah. Tanpa disadari, tetangganya itu bunuh diri hingga Joe dan Love sibuk harus membuat alibi apa untuk kematian tetangganya itu. Namun, akhirnya skenario pun disusun hingga kematian sang tetangga dan Natalie terlihat berhubungan.</p><p>Then, bagaimana kehidupan Joe dengan Love? Sebenarnya, their life is drain. Ketertarikan Joe terhadap Love udah lama hilang dan Love merasa kehidupan percintaan mereka garing banget. Sama-sama psikopat jadi saling mencurigai. Ujungnya, mereka saling mengintriki, main licik-licikan. Ujungnya lagi, salah satu dari mereka has to die. </p><p>You season 3 ini salah satu series yang paling dinanti. Namun, penantian tak berujung pada cerita yang cihuy. Jujurly, agak kecewa sih, gak sebagus season 1 dan 2. Nonton ini tuh bukan kayak nonton You, tapi kayak nonton Desperate Housewife. Misterinya kurang gereget, malah ada adegan konyol kayak grup bapak-bapak yang kemping bareng-bareng di hutan buat diinisiasi. Endingnya pun gitu aja, gak semengejutkan season 1. </p><p>Worth it to watch? Yaa, terserah aja sih. Kalau penasaran bisa ditonton. Kalau gak mau, ya gapapa. Abis nonton ini, baru ngeh kenapa banyak beredar meme <i>You in Paris</i>, kolaborasi antara series You dan Emily in Paris. Hehehe.</p><p><br /></p><p> </p></div>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-27627640082707144052022-01-12T15:44:00.000+07:002022-01-12T15:44:01.912+07:00David and Goliath: Antara yang Lemah dan yang Kuat<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfoITsv18wiqMUKgQqnbbrdNYgcMZJj8BbPPDXCIHjTHM5JgZBxqMaJsAUBs_d3h5emen4YRCo9oQ7Pkk52NPZVoVMpxFyDqdZcREyyWbK0UafIHSz-Fp81wcKup7ZwGAfJdg69QbLFlc/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="4032" data-original-width="3024" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfoITsv18wiqMUKgQqnbbrdNYgcMZJj8BbPPDXCIHjTHM5JgZBxqMaJsAUBs_d3h5emen4YRCo9oQ7Pkk52NPZVoVMpxFyDqdZcREyyWbK0UafIHSz-Fp81wcKup7ZwGAfJdg69QbLFlc/w480-h640/image_55415491.jpg" width="480" /></a></div><br /><br /></div><div>Membaca judulnya menarik ya. Pikiran saya kembali pada kisah-kisah nabi versi Islam, yaitu Nabi Daud melawan Jalut dengan ketapelnya. Padahal, Jalut itu perkasa bukan main, sedangkan Daud hanya anak kecil, tapi menang telak. Sepertinya versi Kristennya juga gak jauh beda, cerita yang diangkat pun sama, tetapi namanya David dan Goliath.</div><div><br /></div><div>Buku <i>David and Goliath</i> karya Malcolm Gladwell ini tidak bercerita kisah Nabi Daud dan Jalut, tetapi inti sari dari kisah tersebut. Maksudnya, versi lain dari konsep lemah melawan raksasa yang terjadi dalam diri orang-orang masa kini. </div><div><br /></div><div>Ada sembilan orang yang diangkat oleh Gladwell dengan kisah mereka yang mengejutkan. Kisah pertama adalah Vivek Ranadive yang grupnya menjadi juara basket nasional, padahal mereka selalu menjadi underdog dan tidak ada yang berpengalaman dalam olahraga basket. Namun, mereka dapat menjadi juara. Kisah kedua adalah Teresa DeBrito yang menjadi guru dengan murid yang sedikit. Kisah ini berhubungan dengan kebijakan pemerintahan setempat untuk membatasi ruang kelas dan jumlah murid di kelas. Konon, ukuran kelas berpengaruh pada prestasi akademik, sayangnya hal itu terbantahkan karena tak selamanya kelas kecil itu baik. Kisah ketiga adalah kisah Caroline Sacks yang harus memilih antara menjadi ikan kecil di kolam besar atau ikan besar di kolam kecil. Kisah keempat, yaitu David Boies seorang pengidap disleksia yang menjadi pengacara hebat dan bagaimana ia dapat menekan kelemahannya menjadi kekuatannya. Kisah kelima adalah Emil "Jay" Freireich, yaitu seorang dokter yang menjadi penggagas terapi penyembuhan kanker leukeminia anak. Kisah keenam adalah Wyatt Walker yang mengutip kisah kelinci pada masa kecilnya untuk memperjuangkan kesetaraan hak orang kulit hitam. Kemudian, kisah ketujuh bercerita mengenai Rosemary Lawlor di Irlandia Utara pada masa konflik antara penganut Katolik dan Protestan. Kisah kedelapan adalah kisah Wilma Derksen yang anak perempuannya dibunuh seseorang. Terakhir, yaitu kisah kesembilan, adalah kisah Andre Trocme yang melindungi orang-orang Yahudi pada masa Perang Dunia II. </div><div><br /></div><div>Kisah-kisah ini memiliki tema yang berbeda-beda. Ada tiga bagian besar yang membagi kisah-kisah ini, yaitu kekuatan dalam kelemahan (dan kelemahan dalam keluatan), teori kesukaran yang berguna, dan batas-batas kekuasaan. Tiap bagian mewakili tiga kisah di atas. Gladwell dengan latar belakang jurnalis tidak hanya menyajikan cerita, tetapi data yang memantik otak kita untuk berpikir. Tentunya dia juga melakukan wawancara terhadap setiap tokoh yang ada dalam buku ini.</div><div><br /></div>David and Goliath karya Malcolm Gladwell ini rekomendasi dari drh Rajanti ketika saya ikut kelas Mind Power. Sebelum membaca buku ini, agak bingung kenapa direkomendasikan buku ya karena saya agak jarang baca buku self-improvement. Namun, setelah membaca, I thought I understand what she mean. Ya, kita sering merasa diri lemah, merasa seperti David. Tapi, di balik lemahnya David, terdapat akal dan motivasi untuk bisa mengalahkan Goliath yang perkasa.<div><br /></div>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-38232940671140983212021-12-11T22:11:00.000+07:002021-12-11T22:11:18.789+07:00Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas: Sebuah Ulasan Buku<p>Mungkin saya telat banget untuk membaca <i>Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas</i> karya Eka Kurniawan. Ya, buku yang ada di tangan saya ini sudah cetakan kedelapan sejak terbit pertama kali tahun 2014. Namun, berhubung cerita ini sedang ramai diomongin banyak orang karena sedang tayang di bioskop-bioskop, bukunya pun perlu dibaca, termasuk oleh saya. Lagi pula, jujur ya, saya belum pernah membaca karya Eka Kurniawan. Padahal, nama sang penulis sudah terkenal di seluruh jagat dunia sastra Indonesia. Entah saya yang malas membaca buku :D atau kudet aja. </p><p style="text-align: center;">~</p><p><i></i></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><i><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdH5eXKXekxpb8MCXr2-NtGFadNxVKc0-ldBtgqXVL9hI7DLpfTwGfSzo6aBEi-yKhfMH7E8dKiRNcOJ0GnQH9e1BJuYkw_Mt_UUMtI_31irM-DckMewnXc2t2FkA7VxQR-HUlJL4t4N0/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjdH5eXKXekxpb8MCXr2-NtGFadNxVKc0-ldBtgqXVL9hI7DLpfTwGfSzo6aBEi-yKhfMH7E8dKiRNcOJ0GnQH9e1BJuYkw_Mt_UUMtI_31irM-DckMewnXc2t2FkA7VxQR-HUlJL4t4N0/w480-h640/image_67194113.JPG" width="480" /></a></i></div><i><br /></i><i><br /></i><p></p><p><i>Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas</i> ini bercerita mengenai Ajo Kawir--sosok laki-laki dari remaja hingga dewasa--yang 'burung'-nya tidak bisa berdiri. Tidak berdirinya si 'burung' bukan tanpa sebab. Tokek--sahabatnya--mengajak Ajo Kawir mengintip seorang perempuan sinting bernama Rona Merah di rumahnya. Tak disangka, Rona Merah malah diperkosa oleh dua oknum polisi yang memergoki Ajo Kawir mengintip mereka. Gara-gara itu, si 'burung' tertidur begitu lama. </p><p>Selama itu, Ajo Kawir bersama Tokek tumbuh menjadi laki-laki yang suka berkelahi. Bahkan, Ajo Kawir rela untuk menghajar habis-habisan juragan tambak yang melakukan kekerasan seksual terhadap seorang janda muda. Gegara ini Ajo Kawir bertemu dengan Iteung--cinta pertamanya--yang juga jago berkelahi. </p><p>Sayangnya cintanya terhadap Iteung sempat terkhianati ketika Iteung diketahui hamil bukan anaknya. Namun, Iteung cinta terhadap Ajo Kawir dan akan melakukan apa pun untuk menebus kesalahannya. Ajo Kawir yang kesal menerima tantangan untuk membunuh penjahat bernama si Macan. Ia pun dipenjara karena pembunuhan itu. Keluar dari penjara, Ajo Kawir menjadi pengemudi truk bersama pemuda Mono Ompong. Di sisi lain, Iteung pun dipenjara karena pembunuhan yang dia lakukan terhadap temannya. </p><p>Selama menjadi pengemudi truk, Ajo Kawir belajar untuk berjalan dalam kesunyian. Bahkan, ketika sosok Kumbang menjadi semacam kerikil dalam perjalanannya itu. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan sosok perempuan bernama Jelita. Melalui dia, Ajo Kawir menemukan apa yang selama ini dia cari.</p><p style="text-align: center;">~</p><p>Membaca buku ini seperti mendapatkan asupan karya sastra yang sudah lama banget gak saya dapatkan. Ditambah lagi akhir-akhir ini saya agak malas untuk membaca buku dan mengulasnya. Jadi, pas ketemu dengan buku ini seperti mau berseru, "Ya, ampuuun, udah lama banget gue gak banyak buku-buku kayak begini." *Nangis terharu</p><p>Jujur nih, buku ini bagus banget. Wajarlah kalau karya ini diterjemahkan ke beberapa bahasa. Wajar juga kalau mendapat penghargaan Prince Claus Award 2018. Banyak pesan yang disampaikan dalam buku ini, terutama tentang keadilan, kekerasan, dan kekerasan seksual. Utamanya sih kekerasan seksual terhadap Rona Merah, Iteung, dan si janda muda. Apalagi saat membaca buku ini, saat itu pula bermunculan kasus-kasus kekerasan seksual yang ramai dibincangkan di dunia maya. Menyayat hati :(</p><p>Yang unik dari buku ini dan kayaknya jarang dilakukan oleh penulis fiksi adalah alur yang maju mundur. Yang gak terlalu akrab dengan alur ini mungkin bisa bingung karena alur mundurnya kadang muncul tiba-tiba. Tapi, mudah diikuti kok dan akan paham dengan sendirinya.</p><p>Nah, sebagai pelengkap, film dari buku ini sedang tayang di bioskop. Katanya, pemain dan aktingnya keren-keren. Saya belum nonton sih karena kadang takut ga sama dengan bayangan saya terhadap buku dan apa yang ditampilkan dalam layar bioskop. Tapi, suatu saat mungkin saya juga akan tonton film dari buku ini. </p><p>Selamat membaca dan selamat menonton!</p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><p></p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-20155143187750461802021-11-08T14:09:00.000+07:002021-11-08T14:09:04.442+07:00Recook: Cheesecake Muffin ala Luvita Ho<p>Pada artikel "<a href="https://pencakarlangit.blogspot.com/2021/08/recook-biscoff-dessert-box-by-luvita-ho.html" target="_blank">Recook: Biscoff Dessert Box by Luvita Ho</a>", saya menantang diri saya untuk memasak ulang--sekalian belajar masak juga sih. Then, semakin penasaran dengan resep-resep lainnya. Ya, masak itu bisa menjadi hobi buat orang yang gemar masak, tapi itu basic skill, bukan gender role (kata meme yang beredar di jagat maya). Saya pun setuju. Jadi, I think I need to learn how to cook. </p><p>Percobaan memasak saya masih seputar yang manis-manis alias cake atau cookie gitu deh. Nah, kali ini jatuh pada muffin. Mengapa? Karena, dulu sering beli muffin di Bread Life. Nah, ini ada tutorialnya dari salah satu chef idola, yuk ah cuus dibikin si muffin. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJRbRGGWsBHkpUtBcndVwyjup5MwfpzIK1IfJKp7yGM-bfA3butQIPYv9K1XOnrYthnVNbSMbrcm_lZKIJySG8j1cHU3LnXirNTzeb2GQTk4jHb3FFQDqXKyviSzJvD5PDXSmjKazs1DY/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJRbRGGWsBHkpUtBcndVwyjup5MwfpzIK1IfJKp7yGM-bfA3butQIPYv9K1XOnrYthnVNbSMbrcm_lZKIJySG8j1cHU3LnXirNTzeb2GQTk4jHb3FFQDqXKyviSzJvD5PDXSmjKazs1DY/w480-h640/IMG-4737.jpg" width="480" /></a></div><br />Bahan-bahannya gak susah. Gampang dan mudah banget didapetin di toko-toko kayak Alfa atau Indomaret. Kata Luvita, bahan-bahannya tinggal diaduk doang dan cuma tinggal dikocok pakai whisk, tanpa pake mixer. Nah, saya butuh mixer untuk mempercepat bahan-bahannya tercampur😏. <p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPOWUvSBqAI3H0vHkdh2z9FPxyqvBNQmsSOxfJTjkFucPtYenGC4YyQnAQPJye2mGVqFnLJyb4h8OCY_ZQ3bvb15qtbL0EXCYqV3nixcJJT1TJqUg_Vup__f0Am4tLQpjip9GKs0AVhyphenhypheno/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPOWUvSBqAI3H0vHkdh2z9FPxyqvBNQmsSOxfJTjkFucPtYenGC4YyQnAQPJye2mGVqFnLJyb4h8OCY_ZQ3bvb15qtbL0EXCYqV3nixcJJT1TJqUg_Vup__f0Am4tLQpjip9GKs0AVhyphenhypheno/w480-h640/IMG-4723.jpg" width="480" /></a></div><br /><br /><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEbpvWDBxPUxzwb6i3AtJ2W5XDiGMvhcs7kVcK97EFaILIg6O-Hd016o6-ZJhWeo55ALZmH3B38mGoIhfSWAIim9fg7HBWsCrZsICyg5d1Eln623hqVed7GyURVzQ8BpwDtUGkg9vuj74/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEbpvWDBxPUxzwb6i3AtJ2W5XDiGMvhcs7kVcK97EFaILIg6O-Hd016o6-ZJhWeo55ALZmH3B38mGoIhfSWAIim9fg7HBWsCrZsICyg5d1Eln623hqVed7GyURVzQ8BpwDtUGkg9vuj74/w480-h640/IMG-4721.jpg" width="480" /></a></div><br /><br /><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil37SV3l83sbmdlqQ5m6VcuK6Wqgc_wq4Kb9fz-nbqn3Sp2t5uI7SLPUqgyvwky8kCysd0cDqPA5fs6ouageb-IAdYhgC7ld4ekUtgH9WYSrMPLONFNNlRRU0rfHcuRukHPuh7gSZYDak/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEil37SV3l83sbmdlqQ5m6VcuK6Wqgc_wq4Kb9fz-nbqn3Sp2t5uI7SLPUqgyvwky8kCysd0cDqPA5fs6ouageb-IAdYhgC7ld4ekUtgH9WYSrMPLONFNNlRRU0rfHcuRukHPuh7gSZYDak/w480-h640/IMG-4724.jpg" width="480" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8uZf1KLL0LUO9PHwvVQH7L34I4ayUKNpCDRL5c4iwNxlbIkXI4vU_SlwOlwx9l5IKaM-0siltf496CsKRoXpB5KlHlFd9yqv1KtYh6iMAKYn9CMsPrG3nb37kR54paTqN9WpHSIKwq4w/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8uZf1KLL0LUO9PHwvVQH7L34I4ayUKNpCDRL5c4iwNxlbIkXI4vU_SlwOlwx9l5IKaM-0siltf496CsKRoXpB5KlHlFd9yqv1KtYh6iMAKYn9CMsPrG3nb37kR54paTqN9WpHSIKwq4w/" width="640" /></a></div><br /><br /><p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS3TOZE185criXzvyLN5zwpH3kVzKoCCUWHo9DCXMuic9_a9uEPNugwQqCg7tbcfa-pJ-80l-At8Jz4AqcKhbjZsi22truETMxZB3-6wo7GjxeL7pSdI56FsEscTJkS4XiXAMgoN5pFIk/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjS3TOZE185criXzvyLN5zwpH3kVzKoCCUWHo9DCXMuic9_a9uEPNugwQqCg7tbcfa-pJ-80l-At8Jz4AqcKhbjZsi22truETMxZB3-6wo7GjxeL7pSdI56FsEscTJkS4XiXAMgoN5pFIk/w640-h480/IMG-4734.jpg" width="640" /></a></div><br /><p></p><p>Hasilnya lumayan banyak. Sekitar 16-an cup, mungkin bisa lebih. Tergantung pakai ukuran cup berapa. Bagaimana rasanya? Enak. And I'm proud of myself. Bangga banget karena bisa bikin cakep gini walau agak panik karena sempet ditinggal mandi 😁. Oh iya, ini dibuat dengan dua oven ya supaya lebih cepat proses pemanggangan: oven listrik mini dan oven tangkring. Oven listrik lebih cepet mateng dibanding otang dan lebih munjung dibanding otang, tapi rasanya tetep sama. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3k6lsH8bBWvxlAgDRjvp7tJmLIWd4lK5RAHgiLuV8OY2C9DqCO2ABxLBLezYjpIekccnZuX_iTZgryfFR5iQntGPQWSazAV7CvdENL6dnM-Z4YqcgMgR8Uig6w8N2p6zLtOnU7c5mxfA/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi3k6lsH8bBWvxlAgDRjvp7tJmLIWd4lK5RAHgiLuV8OY2C9DqCO2ABxLBLezYjpIekccnZuX_iTZgryfFR5iQntGPQWSazAV7CvdENL6dnM-Z4YqcgMgR8Uig6w8N2p6zLtOnU7c5mxfA/w510-h640/IMG-4736.jpg" width="510" /></a></div><br /><br /></div>Tipikal muffin ya agak mirip dengan cupcake. Dalemnya kurang basah. Tapi resepnya Luvita ini gak bikin seret beneran, seperti apa yang dibilang dia di video. <p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6pDprwXcNovjBjdD5vTWN6nh4VrcUxUDzNO4WehEPw1Ih0a5OOWzfjlK1u7KUc9LCguHSEg2b8PiOfEyf48eH8mZEjQyOWws9oEvU08Sw2yVt5u27Iv9RQ_DSOsEKwN2oqoJVE2X9uMs/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6pDprwXcNovjBjdD5vTWN6nh4VrcUxUDzNO4WehEPw1Ih0a5OOWzfjlK1u7KUc9LCguHSEg2b8PiOfEyf48eH8mZEjQyOWws9oEvU08Sw2yVt5u27Iv9RQ_DSOsEKwN2oqoJVE2X9uMs/w480-h640/IMG-4740.jpg" width="480" /></a></div><br />Yang mau bikin, yuuk cuuus langsung dibuat. Resep lengkapnya ada di YouTube Luvita Ho yaaa. <p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-11356457394789139902021-10-04T21:47:00.001+07:002021-10-04T21:51:06.787+07:00Mimi (Film): Kisah Surrogate Mother<p>Kapan terakhir kali kamu nonton film India?</p><p>Hmm, untuk saya yang gak tahu-menahu perkembangan film India, pastinya a long time ago. Kalo gak salah inget, mungkin Slumdog Millionaire. Eh tapi bukan itu deng, ada film setelahnya, judulnya Lion yang bikin hati kayak teriris, gak tega 😭. </p><p>Setelah beberapa tahun kemudian, barulah saya menonton lagi film India. Genre-nya tentu bedalah sama Slumdog Millionaire atau Lion yang mengangkat kesedihan masyarakat India. Film yang saya tonton ini gak sedih. Lucu, tapi ada seriusnya. Judul filmnya Mimi. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiFQ6UqFv6-AzrcX1hSJ0uKfh4g6KAV6FdQ-nOmrTRQY61loiKAJtZrfi6Ohdw3kFgRlRQoe7BDq_aL-UUtkd6Y4Z4WhYKW2elk-DcSIje4RtKO27d3qKs2PXc_a4x-Oc-aIf99HneCfA/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiFQ6UqFv6-AzrcX1hSJ0uKfh4g6KAV6FdQ-nOmrTRQY61loiKAJtZrfi6Ohdw3kFgRlRQoe7BDq_aL-UUtkd6Y4Z4WhYKW2elk-DcSIje4RtKO27d3qKs2PXc_a4x-Oc-aIf99HneCfA/w480-h640/Mimi+movie.jpg" width="480" /></a></div><br /><a href="https://wallpapercave.com/mimi-movie-wallpapers" target="_blank">Sumber gambar</a></div><p></p><p>Mimi diproduksi tahun 2021 dan saat ini bisa ditonton di Netflix. Film ini bercerita mengenai ibu pengganti (<i>surrogate mother</i>) yang ada di India. Berawal dari pasangan Amerika yang memang berniat mencari ibu pengganti untuk anak mereka kelak. Namun, mereka gak mau yang ditawarkan oleh penampungan ibu-ibu pengganti. Mereka mencari ibu pengganti sesuai dengan kriteria yang mereka mau. Melalui supir yang mengantar mereka, Bhanu, bertemulah pasangan Amerika ini dengan perempuan penyanyi dan penari yang bercita-cita menjadi artis bernama Mimi. Si Mimi diiming-imingi uang yang banyak supaya cita-citanya terwujud menjadi artis Bollywood. Karena itu, Mimi menerima tawaran untuk menjadi ibu pengganti.</p><p>Selama mengandung, kelucuan demi kelucuan dihadirkan oleh Mimi dengan orang-orang sekitarnya. Namun, optimisme Mimi untuk menembus Bollywood kandas setelah dokter menganggap bahwa ada kelainan dengan anak yang dikandung Mimi. Pasangan Amerika itu sedih dan kecewa hingga buru-buru meninggalkan India. Tinggallah Mimi beserta kandungannya yang siap untuk dilahirkan. Konflik pun muncul ketika keluarga Mimi menghadapi kehamilan Mimi di luar dugaan mereka dan perjalanan mereka menerima kondisi Mimi apa adanya. Begitu pun sosok Bhanu, si supir, yang tidak meninggalkan Mimi. Kemudian, lahirlah anak yang dikandung Mimi, bukan seorang anak India, tetapi anak bule--anak yang sangat Mimi sayang. Hingga suatu hari, pasangan Amerika itu datang dan hendak membawa sang anak untuk kembali pulang ke Amerika. Tentunya, Mimi dan keluarganya marah. But, in the end, they found win-win solution 😎.</p><p>Film Mimi ini menurut saya sih gak hanya film komedi aja, tapi mengangkat isu ibu pengganti yang ada di India. Dari film ini, ibu pengganti sepertinya sih udah jadi ladang bisnis karena ada seperti penampungan yang ngumpulin perempuan-perempuan buat jadi ibu pengganti. Bukan hal yang tabu untuk meminjamkan rahimnya kepada para pasangan antarbenua yang kesulitan memiliki anak. Pelanggannya, kalo melihat film ini, kemungkinan kebanyakan para bule. Entah mengapa banyak pasangan yang memilih India, mugkin juga karena berita dari mulut ke mulut karena pasangan Amerika itu beberapa kali nyebut "teman" mereka yang sudah menggunakan jasa ibu pengganti.</p><p>Peran ibu pengganti sebenarnya mulia--ingin membantu pasangan yang kesulitan mempunyai anak dengan meminjamkan rahim mereka untuk janin pasangan tersebut. Tapi, bisa jadi ada eksploitasi perempuan-perempuan India yang meminjamkan rahim mereka. Ya karena tidak mudah mengandung seorang bayi selama sembilan bulan, kan? Mood seorang perempuan yang sedang mengandung pasti gak selamanya stabil. Namun, mereka bisa jadi dirayu-rayu untuk menjadi ibu pengganti seperti Mimi. </p><p>Pesannya gak hanya itu aja sih. What if--bagaimana jika anak yang ada dalam rahim ibu pengganti tidak sesuai dengan harapan si pasangan? Kayak Mimi yang ditinggal kabur pasangan Amerika karena sang anak diduga down syndrome. Sebagai orang tua, tentu aja kaget banget, tapi meninggalkan calon anak mereka gegara gak terima kenyataan bahwa anaknya menderita kelainan gak bisa dibenarkan. Semena-mena banget. Dari film itu, sepertinya sering kejadian bahwa hasil tes prakehamilan yang nunjukin bahwa sang anak ada kelainan seringnya ditinggalin begitu aja. Urusan si ibu penggantinya, apa mau digugurin atau tetap dipertahankan. Mengingat kebanyakan ibu pengganti berasal dari keluarga tak mampu, tetap dipertahankannya sang bayi yang diduga memiliki kelainan seperti berisiko untuk ke depannya. Bisa jadi menggugurkan adalah cara yang terbaik. Ya, tapiii, sakitnya tetep luar biasa. Huhuhu. Apalagi hasil tes bisa aja gak akurat 100%. Kayak anaknya Mimi yang malah sehat wal afiat dan lucu banget. </p><p>Nah, sebelum filmnya turun dari Netflix, cepetan nonton gih. Menghibur pastinya, alurnya baik, isu yang diangkat menarik, aktingnya keren, dan ada sensasi beda dari tipikal film India yang biasanya nyanyi-nyanyi mulu di padang rumput atau di taman. Ini ada nyanyi-nyanyi dan nari-narinya juga, tapi gak selebay tipikal film-film India yang pernah tayang di tivi-tivi Jakarta 😉.</p><p>Happy watching!</p><p> </p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-55267326241816062582021-09-25T19:17:00.000+07:002021-09-25T19:17:04.488+07:00Goosebump dan Fear Street: Series Karya RL Stine<p>Tahun 1990-an, nama RL Stine itu populer banget di kalangan remaja. Gak ada data statistik yang relevan sih untuk bilang itu populer atau enggak, cuma lewat kacamata saya sebagai anak remaja pada masa itu yang tinggal di Jakarta agak ke pinggir. Kala itu, buku-buku RL Stine boleh dibilang laris dan jadi bahan omongan, termasuk saya. Gramedia Pustaka Utama yang memegang hak ciptanya rajin pula menerbitkan banyak karya dari Mr. Stine ini. </p><p>Yang paling populer tentu saja Goosebump. Kayaknya orang-orang yang remajanya pas tahun 1990-an tahu banget sama buku horor yang kadang-kadang thriller ini. Biasanya tokoh yang ditampilkan ama Goosebump itu anak usia 12 tahun yang mengalami kejadian-kejadian horor. Setiap judul buku beda selalu beda tokoh utamanya, tapi tetap dalam series Goosebump. Saya mengikuti kisahnya beberapa, tetapi enggak khata karena makin ke sini, ceritanya agak aneh. Berhenti membaca Goosebump ketika tokoh yang ditampilkan itu mutan dan ada pula soal raja cacing -_-. Nah, dari series Goosebump itu, yang paling tertanam di otak saya adalah buku pertama yang judulnya <i>Rumah Mati</i>, buku kedua <i>Tetangga Hantu</i>, dan <i>Pantai Hantu</i>. Oh, ada juga soal topeng, tapi lupa judulnya. Yang paling keren dari RL Stine ini adalah endingnya itu bikin geregetan--cenderung plot twist-lah. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-LSj8QljTkqGFg8z4BYEn0UsqA_Yi20hTksnL6DlPEjGS9Sy8Dc2mCzLGz7dyNvat5MNmd7kQ6TqjLR83RM333mMGjyatleH2DESVTjgvhZc0K6pB_VYRRLGB6NLKzWqHq4fZdoXPbjM/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi-LSj8QljTkqGFg8z4BYEn0UsqA_Yi20hTksnL6DlPEjGS9Sy8Dc2mCzLGz7dyNvat5MNmd7kQ6TqjLR83RM333mMGjyatleH2DESVTjgvhZc0K6pB_VYRRLGB6NLKzWqHq4fZdoXPbjM/w640-h480/Goosebump.JPG" width="640" /></a></div><br /><br /></div><p></p><p>Selain Goosebump, RL Stine juga membuat series lain dengan tokohnya remaja, bukan anak 12 tahun. Biasanya sih tokohnya anak SMA yang kebanyakan ke sekolah sudah bisa nyetir mobil. Series remaja ini dinamakan Fear Street. Setiap judul, tokoh-tokohnya selalu beda, tapi latar belakangnya sama, yaitu kota Shadyside. Nah, kota ini memiliki jalan bernama Fear Street yang sudah melegenda sejak ratusan tahun silam dengan kisah tragedi pada masanya. Selain bercerita mengenai hantu, series ini juga bicara soal kejahatan pembunuhan. Biasanya sih plot twist, tapi setelah kembali membaca koleksi lama yang belum dibaca dua minggu kemarin, kisahnya ditutup dengan happy ending. Awalnya agak absurd karena Mr. Stine identik dengan ending yang samar, abu-abu, bahkan not really good ending. Tapi, ini good ending, hm mungkin ya sesuatu itu saatnya dituntaskan. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEv1B8cu5KkQDdKo495xJB3eFwrbLoLQID7_sZzP5li_DMtios-FmFhGWLnr4oDKInFzV6U05K8JemthmkclYjm3jPHsQdwMPrYj9Feoljv-wQadIbtW_anDPgKKWZPT3WbcTgNyaoAAE/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEv1B8cu5KkQDdKo495xJB3eFwrbLoLQID7_sZzP5li_DMtios-FmFhGWLnr4oDKInFzV6U05K8JemthmkclYjm3jPHsQdwMPrYj9Feoljv-wQadIbtW_anDPgKKWZPT3WbcTgNyaoAAE/w640-h480/Fear+Street.JPG" width="640" /></a></div><br /><br /><p></p><p>Saya enggak punya koleksi lengkap buku-buku RL Stine, padahal karya-karyanya dia segambreng. Goosebump kira-kira saya hanya punya lima, itu pun kebanyakan second book. Sisanya biasanya pinjam sama teman yang punya. Begitu juga dengan Fear Street, gak banyak judul yang saya punya, tapi lebih banyaklah dibandingkan Goosebump dan hampir rata-rata second book. Yang beli baru cuma beberapa :D. </p><p>Yang paling memantapkan jiwa untuk membaca Goosebump dan Fear Street adalah gaya penulisan Mr. Stine. Tulisannya gampang dicerna yang gak ribet dengan bahasa-bahasa puitis, tapi cukup detail untuk buku yang gak setebal Harry Potter. Alurnya pun cepat. Jadi, gak heran kalo sehari bisa selesai satu buku. (Nah, ini yang terjadi sama saya. Sebagai pembaca buku yang lama dan akhir-akhir ini merasa waktu begitu kurang, tetiba dikasi sakit supaya istirahat. Sambil istirahat, saya membaca dua judul Fear Street dan voila selesai doong dua buku. *bangga dengan diri sendiri).</p><p>FYI, RL Stine adalah salah satu pengarang yang menginspirasi saya untuk menjadi seorang pengarang juga. Someday :). </p><p><br /></p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-24556316514487240052021-08-06T17:46:00.003+07:002021-10-06T12:58:24.343+07:00Recook: Biscoff Dessert Box by Luvita Ho<p>Suatu saat, muncul video Luvita Ho di feed saya. Videonya tentang masak-masak kayak Willgoz atau Devina Hermawan. Kulik-kulik, ooh ternyata juara masterchef Indonesia. Jujur, saya enggak pernah ngikutin masterchef Indonesia, tapi saya tahu siapa aja jurinya dari info para netizen :D. </p><p>Back to Luvita Ho! Jadi, vlog Luvita Ho ini boleh dibilang gak baru-baru amat. Udah setahun kalo liat awal postingannya. Menunya macem-macem, tapi kebanyakan menu yang manis-manis. Hampir semua videonya sudah saya lihat. Mengapa? Karena, enak aja ngeliat resepnya gak ribet dan pembawaannya santai. </p><p>Lalu, terinspirasilah saya untuk belajar masak. Sebenarnya, vlog dia bukan yang pertama kali untuk saya belajar masak. Ada Devina, Willgoz, Rudy Chaerudin, Bara, CR Cook, dan lain-lainnya yang pernah saya ikutin juga. Tapi, tetiba pengen aja coba recook menu-menu yang ditampilkan Luvita. </p><p>Menu perdana yang saya buat adalah Biscoff Dessert Box yang dikatakan hanya lima bahan. Mumpung cuma lima, berburulah saya dengan bahan-bahannya. Awalnya mau beli via online, etapi ada di supermarket yang sering saya lewatin kalau abis mencari sebongkah berlian. Emang disebut-sebut Luvita bahwa Biscoff dessert box itu adalah dessert premium, yaa jadinya harganya agak-agak premium juge 😄. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4OFdblwCX67hhQ2c0UhFG_4kzp1OxgIJw2rYqodHD1da-MUYCbeshffG_XFzAzskBSUTB1Ap5NG94YaDzZTgO4AYggY6yqOxz9lWEfDMxwYQ6mXUPgqtBS3AKfv-pu9EExQYf4AKSAoU/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi4OFdblwCX67hhQ2c0UhFG_4kzp1OxgIJw2rYqodHD1da-MUYCbeshffG_XFzAzskBSUTB1Ap5NG94YaDzZTgO4AYggY6yqOxz9lWEfDMxwYQ6mXUPgqtBS3AKfv-pu9EExQYf4AKSAoU/w640-h480/Biscocoff+3.jpg" width="640" /></a></div><br />Pilihan biskuit Biscoff ada dua: 250 gr dan 156 gr. Karena masih coba-coba, saya beli yang kecil aja dulu. Selai pun ada dua: yang biasa aja dan crunchy. Berhubung yang crunchy exp-nya masih lama, saya pilih yang ini dengan ukuran botol paling kecil. Maklum kan masih coba-coba dan belum pernah mencicipi biskuitnya, apalagi selainya. Jadi, semuanya serbakecil.<p></p><p>Bahan-bahan lengkap di meja sekalian dengan alat-alat pendukung. Bikinnya gak ribet sih. Aduk-aduk aja semua mengikuti langkah-langkah yang diberikan Luvita. Selesai diaduk-aduk, bahan krimnya dimasukkan ke kantong segitiga, sedangkan biskuitnya disusun per layer di kotak khusus dessert box yang biasa dipake penjual dessert box. Jadi, susunannya biskuit, krim, biskuit, krim. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQyc7JWtjnlPWCcRyykLdgc_zHbqKBaJrtpTHXuVmutf7XHYcEaUlm4BFareK02BIif69SUE1xqmplRrvImpyF4uafs1Jyk8ljGCscrXQEQa5nPJB3OgyAqZFOfkzMnmktUrNl0YPSThs/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgQyc7JWtjnlPWCcRyykLdgc_zHbqKBaJrtpTHXuVmutf7XHYcEaUlm4BFareK02BIif69SUE1xqmplRrvImpyF4uafs1Jyk8ljGCscrXQEQa5nPJB3OgyAqZFOfkzMnmktUrNl0YPSThs/w480-h640/Biscoff+2.jpg" width="480" /></a></div><br />Di video, Luvita menyajikan selai Biscoff yang dilelehkan di bagian atasnya. Tapi, ketika menengok jar selai, ya ampun selainya hampir abis 😆. Cuma satu aja yang saya berikan selai di atasnya, dua lagi enggak 😁 karena enggak bakal cukup juga. Then, sajian yang dikasih lihat Luvita, ada sat biskuit Biscoff di paling atas dessert box. Cakep sih kayak dessert box yang dijual Bittersweet by Najla. Nah, lagi-lagi mau naruh biskuit di atas, tak tahunya biskuitnya udah abis buat layer dessert 😔. Ya sudah, dessert box Biscoff terlihat polos walau rasanya tetep enak. Kapan-kapan mau beli Biscoff biskuit dan selai yang rada gedean biar gak kehabisan begini.<p></p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwxaDtknu0M3F_HWOFWW58wSAGKMWHNtB218EFvwNCOy5h6HDyH2-s2XYQbbQyfY2sRLx0wKiuB0bZXMAWqljXHxpu-d3o2Xt0xnRam5_DN8iSLyST8MCBgB9jwDbERrj6Sk0NZCV1S1Q/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwxaDtknu0M3F_HWOFWW58wSAGKMWHNtB218EFvwNCOy5h6HDyH2-s2XYQbbQyfY2sRLx0wKiuB0bZXMAWqljXHxpu-d3o2Xt0xnRam5_DN8iSLyST8MCBgB9jwDbERrj6Sk0NZCV1S1Q/w640-h480/Biscoff+4.jpg" width="640" /></a></div><br />Resep lengkap dan langkah-langkahnya sila lihat langsung ke kanal Youtube <a href="https://www.youtube.com/watch?v=Acq9V1isBiM">Luvita Ho</a>--salah satu juara masterchef 👍.<p></p><p><br /></p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-19843649095785032912021-07-30T20:59:00.001+07:002021-07-30T20:59:46.615+07:00Pandemic: Looking through My Eyes<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5d-rr9mAtfPc9ChN9nwzU8tvXL9XMTySGLP3HS3WJyFxOWQIQ0YRgQZx3EE2nkwELx2ozN1sJbgJ_oi9QL7TrX1RawwHeebz41QTyrR2Gu27IrIcbS_Kchvyfh9vJH1WUZI-D2WkcE5w/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1448" data-original-width="2048" height="453" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5d-rr9mAtfPc9ChN9nwzU8tvXL9XMTySGLP3HS3WJyFxOWQIQ0YRgQZx3EE2nkwELx2ozN1sJbgJ_oi9QL7TrX1RawwHeebz41QTyrR2Gu27IrIcbS_Kchvyfh9vJH1WUZI-D2WkcE5w/" width="640" /></a></div><br /></div>Saya enggak pernah terbayang berada dalam masa pandemi seperti ini. Mungkin gak cuma saya, kebanyakan orang juga enggak menyangka bahwa mereka akan berada pada situasi pandemi--situasi yang biasanya ada dalam bacaan-bacaan dan catatan sejarah. <div><br /></div><div>Pandemi covid-19 ini sudah melanda satu tahun setengah bulan dengan berbagai bumbunya. Ketakutan, kekhawatiran, kesedihan, putus asa, masa bodo, bahkan secercah harapan. Saya tentunya berada dalam bumbu-bumbu itu sejak kasus pertama diumumkan hingga varian delta ada di Indonesia dan kasusnya melonjak tinggi. Ya, menegangkan tentunya karena siapa aja bisa kena dan enggak ada yang tahu siapa aja yang akan kena. </div><div><br /></div><div>Timeline twitter rame banget soal virus ini. Ada edukasi, denial, teori konspirasi, bahkan istilah covidiot versus covidsmart. Kadang capek juga ngebaca dan nonton kayak gitu. Ngebaca kasus-kasus kesedihan gegara virus ini bikin hati mencelos. Apalagi, gak berapa lama, ibu teman dekat berpulang karena virus ini dan teman saya ini menjalani isoman bareng adiknya. Kadang ingin menghibur dia untuk meningkatkan imun, tetapi aneh juga karena saya tahu dia sangat kehilangan dan butuh waktu untuk berduka. </div><div><br /></div><div>Virus baru ini juga enggak hanya berdampak pada kesehatan aja, tapi ke bidang-bidang lainnya, terutama ekonomi yang dihantam paling dahsyat. Karena virus ini, banyak pemasukan yang tersendat-sendat, bahkan cenderung habis alias nol. Apalagi yang berhubungan dengan usaha event yang notabene perlu kerumunan, itu semua tutup total. Ada juga yang baru merintis usaha dan menaruh banyak harapan untuk ke depannya malah harus stop karena gak bisa lagi untuk makan sehari-hari. Usaha kakak yang memang menciptakan kerumunan pun harus berhenti total, order semua dibatalkan, dan karyawan terpaksa dipulangkan karena udah gak sanggup bayar.</div><div><br /></div><div>Yeah, life is so hard in this pandemic time. Gak hanya buat saya, tapi buat banyak orang. Berat memang, tapi sebagai manusia gak boleh berhenti berharap, kan? Bahwa pandemi akan segera usai dan hidup perlahan-lahan akan kembali normal dengan berbagai kesibukannya. Kita gak perlu cemas lagi dengan kehidupan dan cita-cita bisa kembali dituliskan. </div><div><br /></div><div>Maka itu, untuk mengakali kecemasan dan selalu berpikir hal yang baik, saya belajar meditasi. Dari yang ikut-ikutan di Youtube hingga ikut kelas beneran. Saya ikut kelas pranic healing yang memang sejak 2019 pengen banget ikutan. Kemudian, kelas online Bunda Arsaningsih yang bicara soal energi dan karma. Lalu, ada kelas-kelas singkat dari platform menimba ilmu yang manfaatnya besar banget untuk saya karena saya bisa tahu secara singkat bagaimana bercocok tanam hingga menyulam :D. Agak random, tapi menarik. Dari kelas-kelas yang ditawarkan menimba ilmu, saya menjadi tahu mana skill yang bisa dipelajari lebih dalam dan skill yang gak perlu terlalu diperdalam hehehe. </div><div><br /></div><div>Sampai saat ini, saya juga masih belajar. Kalau kata Limp Bizkit, "Life is a lesson. You learn it when you through." Memang banyak cara untuk tetap berpikir positif di situasi tak menentu ini dan belajar hal baru kayak gini mengakali kadar kecemasan dalam diri saya :D.</div><div><br /></div><div>Semoga pandemi segera selesai dan kehidupan kembali normal. Amin. </div>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-17899710394520134012021-04-05T14:10:00.001+07:002021-04-05T14:10:41.712+07:00Serafina Steril<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis_-EinqBm3bqovO2oaMsQdwRpUjwa0GB2sTRqHFMROWGF9u-SD8fuhDHBssx8jAIKL1ZhQqcSzOm95qCJmTc7d8oqnekB6RS7gA1VVYMz8v8iT7zdU0EgEOSRAo_MIrG5eEFbWig4s1E/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis_-EinqBm3bqovO2oaMsQdwRpUjwa0GB2sTRqHFMROWGF9u-SD8fuhDHBssx8jAIKL1ZhQqcSzOm95qCJmTc7d8oqnekB6RS7gA1VVYMz8v8iT7zdU0EgEOSRAo_MIrG5eEFbWig4s1E/w640-h480/IMG_3394.jpeg" width="640" /></a></div><br />Finally, Serafina pun disteril! <p></p><p>Mensteril Serafina ini memang gak instan. Bagi saya, perlu berbulan-bulan untuk berpikir dan membaca banyak referensi dari akun-akun dokter hewan dan rescue. Perlu juga mencari perbandingan biaya steril karena tentu biayanya gak murah. Perlu juga meyakinkan diri si pemula ini untuk sanggup mengurus Serafina pascaoperasi. Dan, perlu juga berpikir bahwa Serafina akan baik-baik saja setelah operasi steril. </p><p>Serafina disteril di klinik hewan yang kebetulan gak jauh-jauh amat dari rumah. Hari pertama ke sana sebenarnya sudah bisa dilakukan steril, tetapi karena Serafina belum puasa dan besoknya tidak ada tindakan operasi karena ada tanggal merah, akhirnya Serafina pulang dulu dan diminta kembali lagi pada lusanya. Serafina belum puasa karena ketidaktahuan saya :D, maklum pemula. Saya pikir, Serafina perlu dicek kesehatan dulu sebelum hari H-nya, tak tahunya cek kesehatan dilakukan pada hari H steril. </p><p>Lusanya, kami kembali lagi pas klinik buka. Agak deg-degan karena ternyata Serafina belum terdaftar untuk steril pada hari itu. Saya sih yang lemes karena kebayang bahwa Serafina udah puasa dari semalem dan harus balik lagi karena enggak ada namanya. Untungnya ya, namanya bisa kembali dimasukkan dalam daftar steril. Horeee! </p><p>Nunggu antrean cek kesehatan oleh dokter lumayan agak lama karena pasiennya banyak. Wajah Serafina udah bete banget dan tegang karena di sekelilingnya banyak kucing yang dia gak kenal. Setelah cek kesehatan dan diberikan pesan-pesan oleh bu dokter, Serafina pun segera dibawa ke bagian rawat inap. Rasanya hati mencelos mendengar dia mengeong di pet cargo. Buru-buru saya bilang, "Serafina di sini dulu, ya. Serafina mau disteril. Lusa nanti dijemput lagi." Lalu, pet cargo dikembalikan dalam keadaan kosong. Hiks, anabulku.</p><p>Sorenya, saya agak tegang menunggu kabar, apakah Serafina sudah disteril atau belum. Tak berapa lama, ada wa masuk yang mengabarkan bahwa kucing Serafina sudah sadar setelah operasi steril dan kondisinya baik-baik saja. Alhamdulillah. Kekhawatiran saya terobati mendengar kabar seperti itu, apalagi setelah dikirimi foto Serafina yang masih awal siuman. Besok dan besoknya, dokter rawat inap kembali mengabarkan kondisi Serafina hingga saya menjemput dia. </p><p>Ada dua obat yang diresepkan kepada saya, yaitu bioplacenton dan enbatic (saya enggak dapat enbatic, tapi adanya nebacetin). Dodolnya saya yang tidak menyimak omongan dokter adalah saya enggak mengoleskan bioplasenton langsung setelah Serafina pulang. Ada kali dua atau tiga hari lukanya saya diemin aja karena saya pikir dokternya selalu bilang lukanya tidak apa-apa sehingga saya enggak perlu mengolesi apa-apa. Hingga saya tersadar, kok udah hampir tujuh hari lukanya masih gitu-gitu aja, apa perlu dikasih betadine kayak video orang-orang yang pernah saya tonton. Ya, akhirnya saya pakailah bioplacenton dua kali sehari kalau lukanya kering, sedangkan kalau agak basah gitu baru diberikan nebacetin. Berhari-hari Serafina enggak lepas dari collar neck. Saya tahu dia gak nyaman, tapi mau gimana lagi untuk menghindari dia yang hobi jilat-jilat badannya sendiri. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigahABMDne32nEoh49mLKVVwuiUJVuRfK9FXy_Dvu7LzHNmT_w4Q51sMsBskAVsDX3zEVW4rOj7As679ykFe-PFU4RbjsYJEDwDuIhrwEN6ZfoDnEPKR45I0WakBCD9OybUx4_nmSSB9c/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1536" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigahABMDne32nEoh49mLKVVwuiUJVuRfK9FXy_Dvu7LzHNmT_w4Q51sMsBskAVsDX3zEVW4rOj7As679ykFe-PFU4RbjsYJEDwDuIhrwEN6ZfoDnEPKR45I0WakBCD9OybUx4_nmSSB9c/w640-h480/IMG_3415.jpeg" width="640" /></a></div><br /><br /><p></p><p>Buat saya, untuk luka tertutup sempurna ya agak lama. Tapi, sekitar dua minggu pascasteril, dokter hewan yang akan memvaksin Serafina bilang bahwa lukanya sudah kering. Saya percaya walau saya masih ngilu dengan jahitan Serafina yang mengering itu. Pemakaian bioplacenton masih dilanjutkan, begitu juga dengan collar neck. Namun, untuk collar neck-nya bukan yang plastik, tetapi diganti yang bahan kain supaya dia lebih nyaman dan tetap tidak bisa menjangkau bekas luka operasi. Lama-kelamaan luka semakin mengering dan menyatu dengan kulit, begitu juga bulu-bulu yang dicukur di sekitar luka steril sudah mulai tumbuh. Dan, Serafina pun bisa melompat bahagia ketika collar neck dilepas dan luka bekas jahitan sudah menyatu. Yeaaaa!</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjXHJ_AdkTXEruTgdrOSxMx8t2Fv_U4Pbv6BfGGqaw0wts-4rGbS8WeJjjhMDTyzez4MsSo4Zw0poSzHBlMegUF_-ew2Z8MUuMeOogJp8duDAmk7iRlsG3HmcOEfzS66HtIhsNCM-vO2I/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1537" data-original-width="2048" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjXHJ_AdkTXEruTgdrOSxMx8t2Fv_U4Pbv6BfGGqaw0wts-4rGbS8WeJjjhMDTyzez4MsSo4Zw0poSzHBlMegUF_-ew2Z8MUuMeOogJp8duDAmk7iRlsG3HmcOEfzS66HtIhsNCM-vO2I/w640-h480/IMG_3435.jpeg" width="640" /></a></div><br /><br /><p></p><p>Jujur, karena ini pengalaman pertama menghadapi kucing betina steril, rasanya buat saya agak ribet. Pertama, persiapan yang agak kurang karena saat Serafina pulang, saya enggak punya collar neck dan akhirnya pakai kertas dibolongin tengahnya. Tapi, saya tetep usaha cari collar neck di petshop terdekat. Ketemu sih, tapi perlu dua kali balik karena salah ukuran :D. Selama Serafina pakai collar neck, saya pun memantau dia karena dia ribet untuk makan, minum, pip, dan pup. Ini kalau saya WFH. Kalau saya WFO, saya menyerahkan saja keribetan Serafina kepada Tuhan, semoga keribetan dia dapat dimudahkan. Kedua, saya baru sadar bahwa kandang yang saya punya kecil. Litter box ukuran L sudah memakan separuh dari panjang kandang. Itu pun belum dengan tempat makan dan minum. Kalau Serafina masuk kandang, dia akan meringkung karena badannya besar. Akhirnya, tiap kali Serafina masuk kandang untuk mengurangi pergerakan dia selama proses penyembuhan luka steril, litter box beserta tempat makan dan minumnya tidak turut dimasukkan. Litter box saya letakkan keluar. Untungnya, Serafina bukan tipe kucing yang suka pip dan pup sembarang. Jadi, selama di kandang, dia bisa tidur celentang tanpa kesempitan. </p><p>Ketika tulisan ini dipublikasikan, Serafina sudah kembali lincah, lari-lari, dan main-main. Makannya lumayan dan beratnya naik 200 gram. Kalem pascasteril kayak yang dibilang orang-orang belum terlihat, dia masih sama kayak dulu yang kalau lari secepat kilat ;).</p><p><br /></p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-77224807363030465192021-03-14T14:59:00.001+07:002021-03-14T14:59:51.052+07:00I Care a Lot: Sisi Lain Legal Guardian<p>Mungkin sekitar sebulan yang lalu, saya pernah membaca twit seorang muda yang bertanya mengenai panti wreda atau yang biasa saya tahu panti jompo. Orang muda ini bertanya bukan untuk nenek atau kakeknya, melainkan untuk dirinya sendiri. Menurutnya, jika ia tidak menikah (karena menikah adalah pilihan), masa tuanya akan dihabiskan di panti wreda, seperti tantenya yang tinggal di panti wreda di satu negara Eropa sana. Di panti wreda ini, terlihat seru dan asyik: banyak teman, ada kegiatan-kegiatan, ada fasilitas, dan selalu dipantau oleh dokter. </p><p>Pemikiran yang menarik, apalagi ketika saya merefleksikan diri saya sendiri. Alternatif panti wreda tentu jadi opsi yang perlu dipikirkan walau ke depannya pasti banyak pertimbangan. </p><p>Opsi yang dipikirkan itu malah semakin bikin galau setelah nonton <i>I Care a Lot </i>yang dibintangi Rosamund Pike. Film ini dirilis tahun 2020 dan pertama kali premier di Toronto International Film Festival. Sekitar Februari 2021, film ini sudah bisa dinikmati di Netflix dan mendapat tanggapan yang positif. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLhSivGt2LxtSjMeQ6ba-R4AQleA8mK2PNgIELvY0Sm8KwOi2dXn1SwhESxBwMqspVAhaL4RY_8qtVdPIEaBXR6OAM7Uy3KSM2dJWeFP6x2lpJWqsZwACgp2gTyQrOE88mNFhpM1rQFCA/s1200/I+Care+a+Lot.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="630" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLhSivGt2LxtSjMeQ6ba-R4AQleA8mK2PNgIELvY0Sm8KwOi2dXn1SwhESxBwMqspVAhaL4RY_8qtVdPIEaBXR6OAM7Uy3KSM2dJWeFP6x2lpJWqsZwACgp2gTyQrOE88mNFhpM1rQFCA/w336-h640/I+Care+a+Lot.jpg" width="336" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber gambar dari <a href="https://www.imdb.com/title/tt9893250/news" target="_blank">sini</a>.</td></tr></tbody></table><br /><div><div style="text-align: center;">Film <i>I Care a Lot</i> bercerita mengenai Marla Grayson, seorang legal guardian, terhadap para lansia. Marla biasanya ditunjuk oleh hakim pengadilan setempat untuk menjaga dan merawat para lansia berikut dengan aset yang dimiliki. Walaupun terlihat pekerjaannya amat sangat peduli dengan kehidupan para lansia, sesungguhnya Marla hanyalah seorang manipulator alias penipu untuk para lansia yang tidak berdaya, seakan-akan peduli, tak tahunya menguras habis harta para lansia.</div><p><br /></p><p>Awal kisah menceritakan seorang anak yang berjuang untuk bisa mengeluarkan ibunya dari pengawasan Marla. Si anak tidak diperbolehkan menjenguk ibunya dan semua akses menuju ibunya tertutup. Begitu sedihnya si anak dan Marla bersikap masa bodoh. </p><p>Namun, tantangan besar yang dialami adalah ketika Marla mendapatkan korban lansia berikutnya bernama Jennifer Peterson. Korban-korban lansia ini tidak didapat sendiri, tetapi ada campur tangan seorang dokter yang merekomendasikan siapa lansia yang akan dimasukkan ke dalam panti jompo. Jennifer Peterson awalnya dikira sebagai seorang pensiunan di dunia perbankan dengan beragam aset dan lingkungan tempat tinggal yang nyaman. Ia tidak menikah dan tidak memiliki ahli waris. Ia juga sebagai sasaran empuk Marla. Tanpa diikutsertakan dalam sidang, Jennifer Peterson pun langsung terdaftar sebagai lansia yang berada dalam pengawasan Marla. </p><p>Ternyata, Jennifer bukanlah Jennifer yang dipikirkan oleh Marla dan asistennya, Fran. Jennifer ternyata bagian dari jaringan mafia. Langkah awal dan halus pun dimulai untuk membebaskan Jennifer dari pengawasan Marla. Mulai dari negosiasi uang dan lewat pengadilan hingga ancaman, pembunuhan, penculikan, dan penyiksaan. Namun, Marla berkat keberuntungan dan kegigihannya dapat lolos dari semua itu. Bahkan, dia balik mengejar si mafia yang telah membuatnya menderita dengan segala perilakunya. </p><p>Ironisnya, si mafia kalah telak di hadapan Marla dan Fran ketika dia diculik dan ditelanjangi di tengah hutan yang sepi. Mau tidak mau, dengan liciknya, Marla menjadi legal guardian untuk si mafia yang tak berdaya. Dalam keadaan lebih baik, Marla dan si mafia pun bernegosiasi. Awalnya Marla meminta jaminan uang yang banyak, tetapi si mafia malah mengadakan kerja sama untuk melakukan penipuan terhadap para lansia dengan embel-embel guardianship. Perusahaan itu menjadi berkembang pesat hingga membuat Marla terkenal. Sayangnya, di tengah kesuksesan Grayson Guardianship, Marla harus meregang nyawa karena sang anak pada awal cerita menembaknya. Sang anak berkata dalam kesedihannya bahwa ibunya meninggal dalam kesendiriannya tanpa didampingi sang anak. </p><p style="text-align: center;">~*~</p><p>Film ini adalah pembuka wawasan saya terhadap para lansia di negara adidaya itu--Amerika Serikat. Enggak nyangka bahwa para lansia langsung aja diberikan legal guardian, tanpa ditanya dulu. Langsung diputuskan di pengadilan tanpa perlu lansia datang mengikuti jalannya persidangan. Gak fair untuk para lansia, menurut saya. Melihat sepak terjang Marla yang pemberani dan pantang menyerah dalam film ini rasanya dongkol banget. Tega banget gitu menguras aset para lansia dengan dalih legal guardian yang diperkuat oleh laporan dokter yang juga bersekongkol. Tapi, di mata hukum, apa yang dia lakukan enggak salah, malah dia dianggap paling peduli terhadap para lansia dengan menempatkan mereka di fasilitas terbaik. So sad. </p><p>Bicara akting, tentunya akting Rosamund Pike keren sekali walau masih ada rasa-rasa <i>Gone Girl</i>. Pike ini kayaknya cocok banget untuk peran wajah baik, tapi hati busuk. Sayangnya, saya baru nonton tiga film dia. Jadi, hanya di <i>Pride and Prejudice</i>, Pike berakting menjadi perempuan lemah lembut yang baik hati. </p><p>Balik ke tulisan awal, gegara film ini, pertimbangan soal panti wreda kembali berkecamuk. Ngeri kali kalau ada sosok legal guardian kayak Marla Grayson. </p></div>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-10140639508749007932021-03-05T14:17:00.001+07:002021-03-05T14:17:56.582+07:00She's Back!<p>Menyambung tulisan <a href="http://pencakarlangit.blogspot.com/2020/12/saya-dan-kucing-bernama-serafina.html" target="_blank">"Saya dan Kucing Bernama Serafina"</a>, saya mau menginfokan bahwa kucing Serafina telah kembali. Yeaaay! </p><p>Kepulangan yang nggak disangka-sangka karena saya sudah <i>hopeless</i> mengingat biasanya dia hanya pergi dua hingga tiga hari, tetapi ini sudah hampir seminggu belum kembali. Mungkin, dia betah di tempat baru, mungkin tempat baru lebih menyenangkan, dan mungkin ketemu cat lover yang sayang sama dia. Namun, kadang kepikiran yang jelek: apa dia nyasar, berantem, ditabrak kendaraan, digalakin orang, atau sakit karena saat itu lagi banyak virus kucing. Melihat kandang yang kosong (padahal baru dibersihin, litter box baru dicuci, dan pasir baru diganti), rasanya hati mencelos--sedih. I hope she will fine, doa saya kala itu. </p><p>Pada hari kelima, sekitar pukul 21.30, ada yang lari-lari mengendap-endap di teras rumah. Ketika pintu ruang tamu dibuka secara tidak sengaja, ponakan saya teriak, "Aunty, Serafina pulang!" Buru-buru saya lari dan menggiring Serafina dengan makanan untuk kembali ke kandang. Setelah Serafina makan dengan lahap dan tidur di kandangnya, saya baru bisa tidur dengan nyenyak sambil memuji-muji nama Allah berkali-kali dan enggak nangis dalam diam. </p><p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsXTxZodA9uTaSvfrQaxY_qP2cS1qkTSuBcz_8__VSM2xgSJjLNcw2QD3Ljx58fffuqxOZTDZhV33AVEemZpzwpyX2Tx_ps7MPkgJDBiODRFNbk6K2ocYrSn98OSFZsYHDAZAw5E91Dw/s2048/Serafina+Kembali+edit.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1848" data-original-width="2048" height="361" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUsXTxZodA9uTaSvfrQaxY_qP2cS1qkTSuBcz_8__VSM2xgSJjLNcw2QD3Ljx58fffuqxOZTDZhV33AVEemZpzwpyX2Tx_ps7MPkgJDBiODRFNbk6K2ocYrSn98OSFZsYHDAZAw5E91Dw/w400-h361/Serafina+Kembali+edit.jpg" width="400" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Serafina pada Pagi Hari Setelah Semalam Kembali</td></tr></tbody></table><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><span style="text-align: left;">I'm so grateful that she's back home. *lopelope*</span></div><p></p><p><br /></p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-24240787262851523822021-03-04T22:04:00.000+07:002021-03-04T22:04:08.657+07:00Untuk 2020 dan Selamat Datang 2021<p>Semua orang pasti berpendapat sama bahwa tahun 2020 adalah tahun yang suram. Tahun yang penuh ketidakpastian, kekhawatiran, ketakutan, dan munculnya anxiety. Nggak ada yang menyangka bahwa akan ada virus baru yang cepat menyebar dan cukup mematikan muncul di muka bumi. Dunia tuh rasanya mirip film <i>Contagion.</i> </p><p>Pada tahun ini juga saya belajar bagaimana untuk menjaga kebersihan, mengikuti anjuran-anjuran terbaik selama pandemi, berempati, dan mengolah rasa untuk menerima apa yang terjadi. Pada masa awal pandemi, begitu sering membuka media sosial yang berisi hal-hal yang pahit mengenai pandemi hingga anxiety kambuh lagi dan akhirnya puasa melihat medsos untuk jangka waktu lama. Terlalu banyak hal negatif ternyata gak bagus untuk diri saya. Namun, bukannya saya menyangkal "pesan ibu" dan melanggar prokes, saya tetap melakukan pesan ibu dan berusaha patuh dengan prokes. </p><p>Masa pandemi ini banyak orang yang diminta work from home, termasuk saya. Beberapa bulan di rumah dengan pekerjaan dan laporan pekerjaan. Kemudian, PSBB ketat agak dilonggarkan. Perkantoran kembali dibuka dengan mengikuti aturan pemerintah. Sama halnya dengan saya. Tiga hari WFO dan dua hari WFH. Namun, ke sini-sini, kebijakan bisa berubah sewaktu-waktu, tergantung situasi dan kondisi kehidupan nyata.</p><p>Selama masa-masa WFH, bermunculan hobi-hobi baru yang digeluti oleh banyak orang, misalnya koleksi ikan cupang atau tanaman. Sekarang ini banyak tanaman zaman saya kecil yang gak dihiraukan orang malah menjadi hits dan harganya melambung tinggi. Enggak hanya tanaman hias, sayuran pun juga banyak yang menanam. Ada juga yang jadi hobi masak-masak dengan berbekal inspirasi dari Youtube. </p><p>Lalu, bagaimana dengan saya? Hmm, saya hanya pemerhati hobi-hobi orang karena masih bergelut dengan yang dinamakan olah rasa. Percaya atau enggak, saya tidak bersentuhan dengan buku-buku. Sampar yang masuk list untuk segera dibaca karena belinya sudah sejak 2006 malah teronggok di meja belajar. Bacanya enggak kelar-kelar dan masih terperangkap di halaman yang sama. Menggambar pun sesekali. Tidak banyak gambar-gambar yang saya hasilkan. Padahal, niatnya mau latihan setiap hari dengan menggambar satu objek--apa aja. Di sini, saya belajar bahwa mengolah rasa untuk menjadi stabil itu susah. </p><p>Makanya, pada 2020, saya banyak belajar mengolah rasa a.k.a belajar meditasi dan dibarengi belajar energi dan penyembuhan alias pranic healing. Sekitaran Juli 2020, awal saya mengikuti kelas dasar. Lalu, saya melanjutkan belajar tingkat lanjut dan psikoterapi. Di kelas-kelas ini, saya belajar menyembuhkan dengan energi dan bahwa energi adalah bagian kehidupan kita. Walaupun udah mayan tingkat kelasnya, saya enggak canggih-canggih amat. Masih nanya-nanya penelusuran energi orang yang akan diprana, lalu mulai belajar pelan-pelan mengikuti panduan di buku. Pasien yang sering saya prana adalah kucing Serafina sebagai latihan praktik :D. </p><p>Oh, iya, saya ikut kelas menimba ilmu juga, seperti membuat shibori dan menyulam via zoom.</p><p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEFT3pZRrB1KnorjsNdPCUVoOlPzN9PPa7nF35ndlldPkXdyDVbdIC6SqE3cpiDaLSFf_HNZXOJ2dqyOP5-EEa_2bq37w_2eZ65ZyxqFtsZ-EQF0HBUGSmC1TuKW1GMZbRlCqZTT0hJ0/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMEFT3pZRrB1KnorjsNdPCUVoOlPzN9PPa7nF35ndlldPkXdyDVbdIC6SqE3cpiDaLSFf_HNZXOJ2dqyOP5-EEa_2bq37w_2eZ65ZyxqFtsZ-EQF0HBUGSmC1TuKW1GMZbRlCqZTT0hJ0/w480-h640/File_000%25282%2529.jpeg" width="480" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hasil Kelas Shibori</td></tr></tbody></table><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgISRQfn8pYz4WMK5lsAwWbEZ-6zrkLcEKWu9P9K6i2i80N8KQhWjVjOTshsZEh2TLSnD6qAlhkg6f_Vbm31Ku8nVeGSiR8-mzJQ-GV6MAJMpE4R24KEC9oK-phg8mxtqHnIYn6MKPyv-s/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgISRQfn8pYz4WMK5lsAwWbEZ-6zrkLcEKWu9P9K6i2i80N8KQhWjVjOTshsZEh2TLSnD6qAlhkg6f_Vbm31Ku8nVeGSiR8-mzJQ-GV6MAJMpE4R24KEC9oK-phg8mxtqHnIYn6MKPyv-s/w480-h640/File_000.jpeg" width="480" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hasil Kelas Menyulam</td></tr></tbody></table></p><p>Senengnya tentu ada. Tapi, dibanding shibori, saya lebih suka menyulam. Gegara kelas itu, saya membeli beberapa benang dan jarum-jarumnya. Praktik pertama adalah tas kain kanvas punya ponakan yang enggak dipakai. Hasilnya lumayan buat pemula dan latihan. </p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK5n6Sjm-uTJ0o2exjkwAaX718h0KT_gdHv0r38BoaoT0ohf9VZpCtQNoobpAr1XZyhirG7pAhwH_TNWJeM4F1ihkT_QlYTpHpoDZCrRYGbbDpl-UwyB8ZgRxJDZ2JB9b4BCx44m-GrZQ/" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgK5n6Sjm-uTJ0o2exjkwAaX718h0KT_gdHv0r38BoaoT0ohf9VZpCtQNoobpAr1XZyhirG7pAhwH_TNWJeM4F1ihkT_QlYTpHpoDZCrRYGbbDpl-UwyB8ZgRxJDZ2JB9b4BCx44m-GrZQ/w480-h640/File_004.jpeg" width="480" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Latihan Menyulam</td></tr></tbody></table><br /><br /></div><p></p><p>The most amazing thing that I've done was I adopted stray cat :D. Ini adalah hal yang paling enggak kebayang dalam diri saya. Seumur-umur, saya enggak pernah memelihara kucing dan saya juga enggak peduli dengan kucing. Rasa kasihan tentu ada sama kucing-kucing liar yang minta makan, tapi enggak pernah niat untuk memelihara mereka. Pernah dulu hanya beli makanan kucing untuk kucing liar yang mampir ke rumah, tapi gak bertahan lama, si kucing pergi aja. Di rumah memang banyak kucing keluar masuk, kadang diberikan makanan, tetapi tidak menetap. Dan, saya juga tidak berniat memelihara kucing. </p><p>Namun, satu kali, ada kucing betina nongkrong di teras rumah. Saya cuma bergumam, "Ih, lucu banget. Kucing siapa nih?" Saya hanya bergumam sekilas dan enggak ngelus-elus juga. Besok dan besoknya, kucing betina ini selalu ada dan menetap di rumah. Ditanya sekitaran rumah soal kehilangan kucing, tidak ada yang mengaku punya. Jadilah kucing betina yang saya namai Serafina menetap di sekitaran rumah sambil minta makan. Polemik dan drama kehadiran kucing di rumah tentu ada. Lama-lama, dia pun diterima baik, tetapi dengan banyak syarat. Doa saya, suatu saat punya tempat tinggal sendiri, tentu Serafina akan saya ajak. </p><p>2020 versi saya mungkin gak sehebat banyak orang, but I'm proud to be myself and deal with this situation. Semoga tahun 2021 menjadi tahun yang lebih baik dari tahun 2020. Banyak harapan untuk 2021 dan mudah-mudahan terkabul. </p><p>Sekarang sudah Maret 2021, tulisan ini sudah tertunda beberapa bulan :D. Mungkin, harus menerapkan nasihat Om Pinot untuk meluangkan waktu 15 menit tiap hari untuk sesuatu yang kita suka. Yeah, I have to do that. Progresnya, Januari dan Februari, fokus buat si kucing Serafina agak banyak karena dia dia terduga hamil, vaksin pertama, birahi, steril, pascasteril, dan vaksin kedua. Tapi, saya tetap pelan-pelan membaca <i>Sampar</i> karya Albert Camus.</p><p>Have a nice 2021 year! *mmuaaah </p><p> </p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-41726099017754535772020-12-16T14:46:00.000+07:002021-03-05T10:17:45.722+07:00Saya dan Kucing Bernama Serafina<p>Sekitar Agustus 2020, rumah saya kedatangan seekor kucing. Dia betina dan cantik dengan tiga warna di bulu-bulunya. Kakinya besar dan seperti memakain sepatu. Saya jatuh hati dan ini kali pertama saya jatuh hati dengan seekor kucing. Jujur, saya bukan masuk kategori pencinta kucing dan bukan pembenci kucing. Kucing mondar-mandir di rumah itu banyak banget. Dari yang dikasih makan hingga yang cuma asal lewat. Apakah saya peduli? Enggak. Memberi makan itu cukup menurut saya, tetapi tidak yang lain-lainnya. Ditambah lagi, saya takut dengan kucing--takut dicakar dan takut digigit. Apalagi orang tua dan orang-orang di rumah melarang memelihara anak-anak bulu serta kengerian mereka dengan beragam desas-desus negatif seputar kucing. Walau begitu, dulu sekali, saya pernah bercita-cita memelihara seekor kucing. Tapi, itu dulu sekali. </p><p>Namun, berbeda dengan kucing ini. Saya memberi nama dia Serafina, seperti kucing betina yang ada dalam film Barbie as the Princess and the Pauper. Nama cantik untuk kucing cantik. Entah sebelumnya dia sudah pernah dipelihara atau belum. Entah dia sudah pernah memiliki nama atau belum. </p><p>Awal jatuh hati saya tidak membuat saya berkesadaran untuk kucing cantik ini. Saya tetap memberi dia makan, tetapi tidak memperhatikan pip dan pup serta di mana dia akan tidur. Dia bisa tidur di mana saja, bertemu kucing apa saja, dan makan apa saja (di luar saya memberi makan). Kehadiran dia yang dibilang entah dari mana membuat polemik di keluarga. Selalu diusir-usir setiap hendak masuk dan selalu disalahkan ketika ada bau-bau pup yang tercium, padahal gak hanya dia yang keluar masuk pekarangan rumah. Puncaknya adalah dia menjadi tersangka utama ketika mbak di rumah memiliki gejala asma karena Serafina dipergoki beberapa kali menyusup ke kamarnya. </p><p>Mbak saya yang lain pernah berniat untuk merawat dia dan menjadi teman untuk anaknya. Namun, dua atau tiga hari, dia muncul di depan rumah dengan badan yang lebih kurus. Entah bagaimana dia bisa tahu jalan kembali. </p><p>Setelah beberapa lama berkeliaran di pekarangan rumah, Serafina hamil, entah dengan kucing siapa. Kehamilannya membuat nafsu makannya banyak. Perutnya membesar dan jalannya agak lama, tetapi dia sudah bisa dipanggil nama Serafina. Suatu kali, dia menghilang, entah pergi ke mana. Saya mencarinya ke sudut-sudut gelap pekarangan rumah yang dijadikan penyimpanan peralatan tenda-tenda plafon dan kursi-kursi. Akan tetapi, dia pergi tanpa jejak dan sama sekali tak bersuara. Mungkin dia sedang melahirkan, begitu pikir saya dan orang-orang rumah. Dua atau tiga hari, dia kembali muncul dengan perut yang tidak lagi besar dan kurus. Dia kembali santai di teras rumah dan sesekali menghilang entah ke mana. Kami berpikir, mungkin dia sedang menyusui anaknya yang disembunyikan habis-habisan. Tapi, kegiatan yang dilakukan Serafina hanya bertahan dua hari. Setelah itu, ia malah tidak beranjak dari teras rumah dan menunggu makanan. Seolah-olah tidak peduli apakah punya anak atau tidak. Saya bertanya-tanya dengan teman, apa yang harus saya lakukan dengan anak-anaknya? Kemungkinan-kemungkinan banyak terjadi, dia tidak peduli dengan anaknya atau anaknya meninggal, entah lahir sudah meninggal atau dimakan hewan lain. Kami berusaha mencari bau bangkai di pekarangan rumah apabila memang benar anaknya meninggal. Namun, hasilnya nihil. Sama sekali tidak ada bau dan dia kembali seperti tidak terjadi apa-apa. Bahkan, dia mulai bermain dengan kucing berisik berwarna abu yang sering ke rumah. Beberapa hari dia sempat menghilang dan kehujanan, tetapi dia kembali.</p><p>Suatu ketika, dia tidak banyak beraktivitas dan cenderung tidur terus-terusan. Makannya pun sedikit. Tiap kali disodori makan, dia enggan makan. Mencoba sedikit, sisanya hanya tak acuh dan melengos ketika diberikan semangkuk kecil makanan kucing. Saya khawatir dan mendengar banyak cerita bahwa kucing yang tidak makan berhari-hari biasanya meninggal karena sudah banyak kejadian seperti itu. Dengan mengikuti saran teman, saya pun membawa Serafina yang dipaksa untuk masuk pet cargo ke RSH Ragunan. Di sana, dokter belum dapat memastikan sakit apa, tetapi respons makan kucing ini cukup baik walau tetap harus dipaksa makan dengan pipet. Saya pikir, dia akan segera dirawat, tetapi dokter bilang respons makannya masih bagus dan bisa dirawat di rumah, tetapi harus diberi kandang supaya terlihat apakah dia pup encer atau muntah. Kemudian, diberi antibiotik untuk tujuh hari dan vitamin. </p><p>Serafina tidak serta-merta mendapat kandang. Dia masih berkeliaran di pekarangan rumah dan tidur di mana saja. Baru hari ketiga saya mendapatkan kandang, pinjaman dari adik saya yang pernah memelihara kucing. Itu pun saya tidak tahu bagaimana Serafina dimasukkan ke dalam kandang, tetapi pasir yang saya beli sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam wadah di dalam kandang. </p><p>Selama tujuh hari, saya mengikuti resep dokter meminumkan dua kali antibiotik dan vitamin. Memberikannya secara paksa karena dia enggan meminum obat dan tahu bahwa saya akan memberikannya obat dan dia enggan meminum obat tersebut. Selain pengobatan medis, saya juga mencoba pengobatan pelengkap, yaitu prana, karena pernah membaca postingan teman yang melakukan penyembuhan prana terhadap kucing yang sakit. Ketika mencoba menelusuri, saya merasakan ada yang salah dengan perut Serafina dan kemudian melakukan penyembuhan prana dengan yang saya pahami terhadap organ perutnya. Kemungkinan dia salah makan. Tiga kali saya melakukan penyembuhan prana dan rasanya bahagia banget ketika dia sudah mau makan dry food. Besok-besoknya kucing cantik ini membaik. Suasana hatinya bagus. Makannya tidak sebanyak dia hamil, tetapi cukup. Badannya gembul dan dia sudah merasakan kandang sebagai rumahnya. She's so well.</p><p>Pada 14 Desember 2020, dia melarikan diri ketika saya keluarkan dari kandang. Saat itu, saya tidak tahu bahwa dia sedang berahi karena dia tidak berisik, padahal berisik adalah salah satu ciri kucing yang berahi. Dia hanya menggosok-gosokkan badannya ke lantai, tanah, ubin, dan mengendus-endus. Sedih. Karena seandainya saya tahu ciri-ciri berahi kucing betina, pasti saya izinkan Serafina berdekatan dengan si Abu. Namun, saya salah. </p><p>Untuk Serafina, merawat dia adalah sebuah kehormatan bagi saya. Saya yang tidak tahu apa-apa tentang kucing dan tidak pernah merawat kucing menjadi belajar bagaimana membersihkan kandang, membeli pasir, membersihkan pip dan pup, mengganti pasir, memberi makanan yang terbaik untuk dia, dan mengajak bermain dengan macam-macam mainan yang mungkin dia suka. Salah satu kesukaan dia adalah lidi. Senang banget dengan lidi dikejar-kejar dan digigit-gigit. Belajar caranya menggendong kucing yang benar walau ibu saya mewanti-wanti jangan pernah gendong kucing. Berusaha paham ketika dia ngambek dan gak mau masuk kandang. Bahkan membuat saya ngos-ngosan kejar-kejaran dengan lidi. Yang paling lucu ketika saya mengundang groomer ke rumah untuk memandikan Serafina. Saya tahu kucing tidak suka mandi, dia cukup grooming dirinya sendiri. Ketika diberikan air hangat, dia memang merasa tidak nyaman, tetapi tidak menolak. Namun, ketika di-blower, dia lari, ngumpet di tempat-tempat yang tidak terjangkau dan butuh waktu untuk menemukan dia sendirian dan ketakutan dengan blower. Kata si mba ketika menggendong Serafina, jantung berdetak kencang ketika diserahkan kepada groomer. </p><p>Pengalaman saya yang terbaik adalah bisa mengurus dia ketika sakit. Membuat salah satu ciptaan Tuhan sehat kembali adalah pengalaman yang luar biasa. Bahkan, ketika meditasi pun, bayangan bahagia dengan Serafina yang muncul dibanding dengan Aer. </p><p>I just hope I can still be with her. Semoga Serafina selalu menjadi kucing yang sehat, baik, dan pintar. Semoga Serafina kembali pulang ke kandangnya di rumah saya. Semoga saya masih dilayakkan untuk merawat Serafina. Semoga Serafina selalu dilindungi Tuhan. Amin. </p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEoCfIvEHoEd5C4K7AbKFWxBg887PoZBhHWzS6UZw8WFA9yVoevaLKwSy6UZlbHqNGJMT3fDaVdoTefXG0SbtSCjmCWRZQH9v2FzJmBgOGesDRtHhehAfnxjLawiWlF_lX7w8Di34Yl2I/s2048/Serafina.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2048" data-original-width="1536" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEoCfIvEHoEd5C4K7AbKFWxBg887PoZBhHWzS6UZw8WFA9yVoevaLKwSy6UZlbHqNGJMT3fDaVdoTefXG0SbtSCjmCWRZQH9v2FzJmBgOGesDRtHhehAfnxjLawiWlF_lX7w8Di34Yl2I/w480-h640/Serafina.jpeg" width="480" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Serafina on 24 November 2020</td></tr></tbody></table><br /><p><br /></p><p></p><blockquote><p>I regret nothing it was an honor</p><p>More define myself to call you my daughter</p><p>You mean the world to me</p><p>And I'd do it all again for you my pearl</p><p>~Sobi "Pearl"</p><p></p></blockquote><p><br /></p><p><b>Pengumuman:</b></p><p><b>Kalau ada teman-teman yang menemukan Serafina, tolong kabari saya ya. Katakan bahwa saya rindu anabul cantik ini :). </b></p><p> </p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-67054835182143926042020-10-30T15:25:00.000+07:002020-10-30T15:25:47.483+07:00Saya di antara Blogger dan Vlogger<p>Suatu kali, partner saya--Aer--bilang begini, "Kok, lo udah lama gak posting di blog?" Hmm, iya, ya? Saya nggak menjawab. Selain rasa yang belum tune-in dengan dunia per-blog-an, ada kalanya saya berpikir, apa masih ada yang mau jalan-jalan dan mampir di blog-blog orang? Kayaknya sekarang dunia blog kurang begitu diminati dibanding dunia sosmed dan vlog. Kebanyakan orang lebih nyaman untuk melihat video yang bergerak dan membaca tulisan yang sedikit dibanding dengan membaca blog yang tulisannya agak lebih panjang.</p><p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghFOIIgh7k9lkpQic2b3GnX6xaVL1IVpCP1pXm7BLKLjEwSD6rL2EBPj2RdOnJKPFPAetgJfZeUZPId-RSPbobVWW1SGBH-D1izAJYrj0rYSTv0L6ntSqmHTFWdg3Atq2wf9zA3uWrQeo/" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="" data-original-height="1448" data-original-width="2048" height="315" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghFOIIgh7k9lkpQic2b3GnX6xaVL1IVpCP1pXm7BLKLjEwSD6rL2EBPj2RdOnJKPFPAetgJfZeUZPId-RSPbobVWW1SGBH-D1izAJYrj0rYSTv0L6ntSqmHTFWdg3Atq2wf9zA3uWrQeo/w446-h315/blogger.jpg" width="446" /></a></div><p>Saya juga kepikiran untuk hijrah dari blog ke vlog. Ya, seperti kebanyakan orang yang terlihat keren, inspiratif, dan "sempurna" dengan gelar yang disandang, yaitu Youtuber (FYI, penelitian kecil-kecilan saya menyimpulkan bahwa ada beberapa anak zaman sekarang yang memilih youtuber sebagai cita-citanya). Bahkan, banyak artis yang memiliki channel-nya sendiri dengan jumlah subscriber yang banyak. Lama-lama acara televisi menjadi gak seberapa seru jika disandingkan dengan reality show para selebritas yang update seminggu sekali. </p><p></p><p>Kalau saya hijrah menjadi vlogger, seberapa menarikkah saya di depan kamera? Wuehehehe. Kayaknya sih sama sekali gak keren dan gak inspiratif. Hahaha.</p><p>Pernah saya membahas blogger dan vlogger dengan Aer, tetapi pembicaraannya belum berujung. Hingga suatu kali dia bertanya mengapa enggak pernah posting di blog. Agak jleb pertanyaannya. Ketika enggak rutin posting blog, bagaimana bisa posting video dengan proses yang lebih panjang dibandingkan tulisan? Jika saya punya kru, mungkin bisa. Jika tidak, apakah saya akan bertahan? Kayaknya basic saya bukan video walau mungkin suatu saat saya tidak memungkiri akan membuat video. Jika suatu saat saya membuat video, pastinya saya akan melibatkan Aer--seperti biasanya. Hahaha. </p><p>Jadi, saya akan kembali belajar menulis melalui blog ini. Berusaha rutin seperti biasanya, ya mirip dengan resolusi-resolusi yang pernah saya buat tahun-tahun belakang. Kembali rajin membaca satu per satu buku-buku yang tersusun di rak. Berusaha kembali meluruskan langkah dan menjadi diri yang bahagia. Yap, kembali menulis. </p><p>I'm back on my track--again ;)<br /></p><p><br /></p>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-18159901927420099132020-01-23T13:13:00.001+07:002020-01-23T13:13:12.254+07:00Sang Iblis dan Nona Prym: Pertarungan antara Kebaikan dan KejahatanKetika saya melihat nama Paulo Coelho di salah satu buku di rak buku saya, yang saya ingat hanya <i>The Alchemist</i>. Entah mengapa. Mungkin, karya tersebut adalah karya yang membuat namanya terkenal di seantero dunia. Saya sudah membaca <i>The Alchemist</i> saat diterbitkan oleh Alvabet yang sekarang hak ciptanya dipegang oleh Gramedia Pustaka Utama. Namun, kali ini, saya tidak akan membahas <i>The Alchemist</i>, tetapi karya dia yang lain, yaitu <i>Sang Iblis dan Nona Prym</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDqHiPvkJ0-aA7oQ6Ciir31Vl5t_3fX9stpe3qF08BGiziCv6ugdPA_aauitXAhx1IedP8p82g-5Jvj1DDzxH5qirq-VsIge1LLXYRvJrY-i_pToTtLH8gaOYciRZS4k47QEI1XES-LzA/s1600/IMG_1280.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDqHiPvkJ0-aA7oQ6Ciir31Vl5t_3fX9stpe3qF08BGiziCv6ugdPA_aauitXAhx1IedP8p82g-5Jvj1DDzxH5qirq-VsIge1LLXYRvJrY-i_pToTtLH8gaOYciRZS4k47QEI1XES-LzA/s640/IMG_1280.jpg" width="480" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
---</div>
<br />
Bermula di sebuah desa kecil bernama Viscos. Desa yang tenang, tetapi sangat membosankan karena ditinggal oleh para pemuda yang beradu nasib di kota-kota besar dan kebanyakan penduduknya selalu melakukan rutinitas yang sama. Keadaan berubah ketika seorang asing datang ke desa itu. Berta yang pertama kali melihatnya merasakan bahwa akan terjadi hal yang buruk di Viscos.<br />
<br />
Orang asing tersebut adalah laki-laki paruh baya dengan bentuk badan yang tegap. Ia datang ke desa tersebut untuk merencanakan sesuatu. Chantal Prym--perempuan muda yatim piatu--memiliki ketertarikan dengan orang asing ini. Dia mencoba mencari waktu yang tepat untuk bisa bicara dengan orang asing itu. Lalu, bertemulah mereka di hutan, tempat orang asing itu menggali sesuatu. Namun, perbincangan dengan orang asing itu tidak seperti yang dialami Chantal sebelumnya. Perbincangan itu merupakan awal desa kecil Viscos terlibat dalam pergulatan baik dan buruk.<br />
<br />
Apa yang dibicarakan? Orang asing itu meminta Chantal untuk memberitahukan warga Viscos agar melanggar satu dari 10 perintah Tuhan. Jika satu perintah dilanggar--yakni membunuh--warga Viscos akan mendapatkan beberapa emas batangan yang ia bawa. Awalnya Chantal ragu karena ia percaya bahwa penduduk Viscos adalah orang yang jujur sehingga tidak akan melakukan kejahatan. Namun, ucapan orang asing begitu serius dan mengancam. Chantal hanya diberikan waktu seminggu untuk mengumumkan atau si orang asing itu yang mengumumkan. Mau tidak mau, Chantal pun mengumumkannya di hadapan warga Viscos di bar hotel tempat dia bekerja.<br />
<br />
Pengumuman itu tidak membuat warga Viscos terguncang, semua terlihat seperti biasanya. Akan tetapi, dalam diri masing-masing warga Viscos muncul keresahan tersendiri. Viscos yang miskin dan membosankan memang perlu suntikan dana untuk menjadi sebuah desa yang berjaya. Bagaimana dengan melanggar satu dari 10 perintah Tuhan itu? Apa yang akan didapatkan penduduk Viscos? Keresahan-keresahan itu menjadi bagian dalam kehidupan warga Viscos. Tidak hanya warga biasa, tetapi warga yang memiliki kedudukan penting di sana. Konspirasi pun dimulai. Pembenaran pun dilakukan dengan melibatkan pastur di desa tersebut. Rapat-rapat rahasia dilakukan untuk menentukan korban. Lalu terpilihlah Berta--seorang janda yang dianggap sudah kehilangan akal.<br />
<br />
Chantal sebagai orang yang bertanggung jawab mengumumkan sayembara dari orang asing tersebut mencoba mengubah pendirian warga Viscos untuk membunuh Berta. Saat itu, warga Viscos sudah mengikat tubuh Berta yang tak sadarkan diri di atas batu besar dan siap ditembaki peluru. Chantal berargumen di hadapan warga untuk menyelamatkan nyawa satu orang dengan pendirian bahwa pada dasarnya setiap orang itu memiliki jiwa yang baik. Begitu pun si orang asing yang memberikan sayembara.<br />
<br />
Satu per satu warga Viscos menurunkan senapannya dan berpikir bahwa yang mereka lakukan adalah salah. Pelan-pelan mereka membubarkan diri. Meninggalkan Berta yang masih tak sadarkan diri bersama Chantal. Malam itu tidak ada pembunuhan yang dibenarkan dan tidak ada pembenaran dalam kejahatan. Esoknya, sang orang asing pun percaya bahwa masih ada kebaikan walau begitu banyak kejahatan yang melingkupi. Kemudian, Chantal pun akhirnya meninggalkan desa tersebut dengan banyak hadiah dari sang orang asing.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
---</div>
<br />
Saya baru tahu bahwa Sang Iblis dan Nona Prym merupakan penutup dari trilogi <i>And on the Seventh Day</i>. Dua buku sebelumnya adalah <i>By the River Piedra I Sat Down and Wept</i> atau <i>Di Tepi Sungai Piedra Saya Duduk dan Menangis</i> (1994) dan <i>Veronika Decides to Die</i> (1998). <i>Di Tepi Sungai Piedra Saya Duduk dan Menangis</i> sudah diterjemahkan ke dalam bahasan Indonesia oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama, sedangkan saya belum tahu apakah <i>Veronika Decides to Die</i> juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Akan tetapi, saya pernah membaca bukunya--bertahun-tahun yang lalu. Cukup membosankan dan membuat saya terlalu keras berpikir.<br />
<br />
Nah, bagaimana dengan <i>Sang Iblis dan Nona Prym</i>? Apakah sama dengan <i>Veronika Decides to Die</i>? Tentunya berbeda. Veronika lebih cenderung pencarian jati diri sebagai manusia, hanya terfokus pada Veronika. Namun, pada Sang Iblis dan Nona Prym, fokusnya juga pencarian jati diri, tetapi tidak hanya seorang, tetapi tokoh-tokoh yang ada dalam kisah tersebut. Pencarian ini akan merujuk pada kejahatan dan kebaikan yang ada dalam diri manusia. Kadang di setiap hati orang yang baik tersimpan kejahatan. Begitu pula sebaliknya, di setiap hati orang yang jahat tersimpan kebaikan. Mungkin hati setiap orang itu abu-abu. Mungkin, perlu direnungi bersama bahwa pada dasarnya manusia itu adalah makhluk yang baik. <br />
<br />
Ya, keseluruhan cerita pasti terasa khas-nya Coelho. Namun, tingkat kebosanan dan kesulitannya tidak seruwet <i>Veronika Decides to Die</i>. Cukup enak dinikmati walau perlu mikir juga hehehe. Kata seorang teman, karya Coelho ini terasa membaca cerita-cerita FLP ;D.<br />
<br />
Happy reading! <br />
<br />pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-72775681541248745382019-11-30T20:30:00.000+07:002019-11-30T20:30:03.645+07:00The Tale of Despereaux: Kisah Tikus Nying-Nying<br />
Mengenai tikus, saya selalu berpikir bahwa ada yang namanya tikus got yang besar, curut yang moncongnya panjang, dan nying-nying yang mungil dan telinganya lebar seperti Mickey Mouse. Ketiganya tentu hidup terpisah dan mencari komunitasnya sendiri-sendiri, seperti yang ditulis oleh Kate DiCamillo dalam <i>The Tale of Despereaux</i> atau <i>Kisah Despereaux</i>. Ada tikus kastil yang akrab dengan cahaya dan ada tikus got yang berteman dengan kegelapan. Seperti apa kisahnya?<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc0YDBb_Un9CGzMNRYYXPpPFE5ThzOtf8AX1Ifh8f1_6RC8L3PVtGAU_D2vZT5V7sqhzbcj1pbKtbChQB9cow4zXzW4h7v_Xf0lXnskAIuQP8aoZZcT3KLWh6SlWuwruu2ylsQQjiwJL8/s1600/IMG_0985.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc0YDBb_Un9CGzMNRYYXPpPFE5ThzOtf8AX1Ifh8f1_6RC8L3PVtGAU_D2vZT5V7sqhzbcj1pbKtbChQB9cow4zXzW4h7v_Xf0lXnskAIuQP8aoZZcT3KLWh6SlWuwruu2ylsQQjiwJL8/s640/IMG_0985.jpg" width="480" /></a></div>
<br />
<br />
Despereaux adalah tikus mungil yang lahir dari pasangan tikus kastil. Sejak dilahirkan, ia sangat berbeda, selain mungil dengan telinga lebar dibanding rata-rata tikus kastil, ia juga terlihat penyakitan dan gampang pingsan. Kebiasaannya pun berbeda dengan tikus pada umumnya. Bukannya senang menggerogoti, dia malah senang membaca buku-buku yang ada perpustakaan istana. Suatu kali, ia bertemu dengan putri yang bernama Pea dan jatuh cinta dengan putri tersebut.<br />
<br />
Di sisi lain, ada tikus got bernama Chiaroscuro yang sering dipanggil Roscuro. Ia jatuh cinta dengan cahaya dan menganggap bahwa cahaya adalah kehidupan. Namun, karena begitu terobsesi dengan cahaya, Roscuro pergi ke atas (ke kastil) dan menampakkan dirinya di hadapan sang putri. Lalu, terjatuh tepat di mangkok sup Ratu. Gara-gara itu, Ratu meninggal dan si tikus got berhasil lolos dari kejaran orang-orang. Sayangnya, setelah kejadian itu, ia masih menyimpan dendam.<br />
<br />
Di sisi yang lain lagi, ada Miggery Sow, yaitu seorang bocah perempuan yang telinganya mirip kembang kol karena sering dijewer. Dia adalah bocah yang malang karena ibunya meninggal ketika ia masih kecil dan ayahnya menjualnya demi segenggam rokok, selembar taplak meja merah, dan seekor ayam betina. Selama hidupnya, ia menjadi pelayan kepada seorang yang ia panggil Paman. Karena ia sering dijewer, ia pun kehilangan makna kata-kata sehingga semakin sedikit yang ia dengar. Suatu kali, ketika pasukan kerajaan melakukan razia alat-alat memasak sup (karena kematian Ratu, sang Raja melarang memasak sup dan menyita seluruh barang-barang yang berhubungan dengan sup), Miggery diselamatkan oleh pasukan kerajaan. Ia dibawa ke istana dan dipekerjakan di sana. Namun, sama halnya dengan menjadi pelayan si Paman, Miggery pun agak lama nyambung dengan perintah-perintah kepala rumah tangga. Akhirnya, ia diminta melakukan pekerjaan yang sangat ditakuti oleh pelayan perempuan di kastil tersebut, yaitu mengantarkan makanan kepada Gregory (penjaga ruang tahanan bawah tanah). Di sanalah ia bertemu dengan Roscuro.<br />
<br />
Kembali lagi pada kisah awal, karena perilaku yang berbeda dengan kebanyakan tikus, Despereaux pun dihukum oleh para tetua tikus kastil. Ia diasingkan menuju ruang bawah tanah, tempat para tikus got yang siap memakan tubuh mungil tikus kastil. Namun, ia bertemu dengan Gregory yang menyelundupkannya pada cahaya. Sayangnya, ia hampir terbunuh ketika tahu bahwa ada tikus yang diselundupkan ke dapur. Ekornya putus dan ia menangis dalam persembunyiannya.<br />
<br />
Roscuro yang dendam sedang membujuk Miggery untuk melakukan perbuatan jahat kepada sang putri. Ia ingin putri diculik dan hilang dalam ruang tahanan bawah tanah. Miggery yang ingin menjadi putri setuju dengan ide itu. Ia siap mengikuti kata-kata Roscuro supaya bisa merasakan enaknya menjadi putri.<br />
<br />
Kepanikan melanda seluruh istana. Putri Pea menghilang dan Gregory ditemukan tewas terbujur kaku karena tersesat di labirin ruang bawah akibat benang yang mengikat kakinya digerogoti oleh Roscuro. Despereaux yang mendengar kabar ini bertekad untuk menyelamatkan sang putri. Akan tetapi, ia tahu diri bahwa menyelamatkan sang putri tidak sama seperti kisah-kisah dalam dongeng. Maka dari itu, ia membutuhkan bantuan. Satu-satunya yang ia ingat adalah koloni tikus kastil yang di sana terdapat keluarganya.<br />
<br />
Koloni tikus kastil terkejut melihat Despereaux muncul di hadapan mereka. Disangka hantu, padahal bukan. Sang ayah dan ibu segera minta maaf dan mereka terharu melihat Despereaux masih hidup. Setelah reuni yang singkat dengan keluarganya, Despereaux segera mencari algojo yang pernah mengirim dia ke ruang tahanan bawah tanah. Melalui algojo, dia dibekali benang dan jarum jahit untuk mempersenjatai diri menghadapi tikus got di ruang tahanan bawah tanah.<br />
<br />
Ironisnya, Despereaux bertemu dengan Botticelli--tikus got yang cukup disegani di koloninya--yang memiliki niat busuk kepada Despereaux. Namun, ia dapat meloloskan diri dan mencari Putri Pea. Setelah bertemu dengan Putri Pea yang disandera, Despereaux harus berhadapan dengan Roscuro yang di kepalanya terdapat sendok perak. Dengan jarum jahit yang ada di pinggangnya dan berkat bantuan Miggery, Despereaux berhasil mengalahkan Roscuro. Dalam keadaan tak berdaya, Roscuro begitu sedih. Namun, kebaikan hati Putri Pea membuat Roscuro memiliki harapan untuk berada dalam cahaya. Begitu juga dengan Miggery Sow yang pada akhirnya dapat bertemu dengan ayahnya. Lalu, Despereaux menjadi sahabat Putri Pea yang membuat bangga koloni tikus kastil, termasuk keluarganya.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
---</div>
<br />
<i>The Tale of Despereaux</i> diterbitkan pertama kali pada tahun 2003 oleh Walker Books Limited. Kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2005. Buku ini telah menjadi pemenang Newberry Book tahun 2004 karena dianggap berkontribusi dalam buku fiksi untuk anak-anak.<br />
<br />
Boleh dibilang, buku ini adalah salah satu dongeng modern untuk anak-anak. Selain tulisannya agak besar dan dilengkapi dengan ilustrasi (karena ditujukan untuk anak), pengarang juga bercerita seperti layaknya pendongeng dengan interaksi-interaksi tertentu, seperti ia memanggil para pembacanya dengan sebutan "anak-anak". Nah, karena itu, buku ini cocok banget untuk dibacakan kepada anak-anak karena ada interaksi seperti itu.<br />
<br />
Secara keseluruhan, ceritanya bagus dan menambah database saya tentang kisah dongeng modern.<br />
<br />
<i>Happy reading!</i>pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-30419465672017586602019-10-27T19:31:00.000+07:002019-10-27T19:31:23.928+07:00Pembajakan Buku yang Bikin Resah<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Ketika melihat satu thread Mizan.com di twitter soal pembajakan buku,
saya terkesima, “Wow, sebegitunya ya dunia pembajakan buku di negeri ini.” Bukan
tanpa alasan saya terkesima begitu membaca thread Mizan. Bayangkan ya, di suatu
kota di Jawa Tengah mengadakan bazar buku murah yang isinya buku bajakan semua
lengkap dengan promosi diskon gede-gedean. Wow!</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<o:p></o:p></div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh28HdxvUsotKZ_PPJdTCk6el3Zsz49HTfRBGOBZPt6fN2dUY_RriWtwmH8HHSgvedKwg2H4IGwyqm6CTZwaDgIKfAjJv2hxO9due4yUcYd12Xp9hf6dpHL-pY1-y-Er71Ni0_rr33K9po/s1600/DSC_7449.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh28HdxvUsotKZ_PPJdTCk6el3Zsz49HTfRBGOBZPt6fN2dUY_RriWtwmH8HHSgvedKwg2H4IGwyqm6CTZwaDgIKfAjJv2hxO9due4yUcYd12Xp9hf6dpHL-pY1-y-Er71Ni0_rr33K9po/s640/DSC_7449.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">sumber: instagram/nulur</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Harga murah memang menjadi faktor menarik untuk kebanyakan konsumen
seperti saya. Apalagi jika murah dan berkualitas. Beuh, pasti ada rasa bangga
ketika ngedapetinnya. Begitu juga dengan buku. Setiap ada book fair,
iming-iming diskon bertebaran di penjuru stand yang berpartisipasi. Mulai dari
buku yang harganya Rp5.000 hingga buku yang hanya didiskon 10% dari harga
normal. Tapi, dengan diskon dari penerbit resmi, mengapa masih ada pembajakan?</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Saya tinggal di ibu kota yang diberikan keistimewaan dengan segala akses yang
mudah, salah satunya buku. Di Jakarta, bookfair diadakan beberapa kali, toko
buku besar sudah menjamur di mal-mal, toko buku online juga banyak, toko-toko
buku lapak juga bertebaran, belum lagi setiap penerbit besar memiliki website
khusus jualan buku terbitan mereka. Porosnya, tentunya Jakarta. Nah, biasanya
yang mengandung embel-embel online harganya lebih miring dibanding belanja di
toko buku besar yang ada di mal. Well, I wanna say, mendapatkan buku dengan harga
miring itu sebenarnya mudah, tapiiii mungkin hanya untuk orang-orang yang
tinggal di kota-kota besar, bukan kota-kota yang gak terlalu besar. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Sebenarnya, dengan adanya toko online, kebutuhan untuk membeli buku asli lebih
bisa diakomodasi. Namun, kendalanya ya biaya ongkir yang kadang lebih besar
dari potongan harga buku. Mau enggak mau tunggulah momen ketika toko buku
online memberikan promo gratis ongkir atau promo-promo lainnya yang memangkas
harga buku menjadi lebih murah dibanding harga normal. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Harga buku memang cenderung merangkak naik sama seperti kebutuhan lainnya
yang juga naik. Kalau diperhatikan, buku bagus dengan ketebalan halaman yang
standar ada di kisaran harga 70—80 ribu. Jarang banget mendapatkan buku cakep,
bagus, dan ketebalan standar ada di kisaran harga 50ribuan. Saya pernah niat
banget membeli buku tulisan perjalanan yang harganya kisaran 100ribu-an,
padahal ketebalan halamannya biasa banget. Mahal memang, tapi saya pun berpikir,
mungkin beban produksinya besar secara buku tersebut full color karena ada
foto-foto lokasi yang kalau diperhatikan gak bagus-bagus amat :D. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Soal produksi, saya pernah diberi tahu sekilas bagaimana sebuah naskah
itu bisa menjadi sebuah buku. Prosesnya enggak gampang dan tentunya ada biaya
yang membuat ekspresi saya begini, “Oh, ya?” Berapa persen untuk honorarium
penulis, berapa persen untuk produksi, berapa persen untuk promosi, berapa
persen untuk bisa masuk display rak paling depan di toko buku, dan lain-lain.
Panjang dan enggak mudah ya untuk menentukan harga satu buku di pasaran. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Lalu, ketika sebuah buku yang dilahirkan lewat proses yang panjang itu dibajak,
rasanya ingin marah, terutama para penerbit buku, penulis, dan orang-orang yang
terlibat dalam proses produksinya. Pembajakan itu seperti momok dalam dunia penerbitan
yang dari dulu hingga sekarang enggak ada habis-habisnya. Entah bagaimana sepertinya
dari dulu yaa enggak ada solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pembajakan
buku. Kayaknya saya juga enggak pernah mendengar tuh adanya razia buku bajakan;
yang ada malah razia buku-buku berbau “kiri” atau razia DVD bajakan di mal-mal
oleh petugas yang berwenang ketika DVD bajakan mengalami masa keemasannya :D. Kalau
dipikir-pikir, pembajakan buku itu seperti sebuah pemakluman. Tak ada penyelesaian
yang mumpuni dari yang berwenang untuk mengatasi masalah ini.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Nah, kalau begini, balik lagi ke penerbit sebagai produsen buku yang
mengedukasi masyarakat pembaca supaya enggak beli buku bajakan. Corongnya harus
banyak supaya masyarakat bisa melek informasi, mana buku bajakan dan mana buku
asli. Tapi, ya, lagi-lagi masyarakat pembaca itu tetap konsumen yang gampang
tergiur harga murah dibanding kesadaran apakah buku itu asli atau bajakan. Kalau
yang begini, menurut saya sih balik lagi ke diri masing-masing individu karena
setiap orang punya nilai-nilai sendiri. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Untuk saya—sebagai penikmat buku—membeli buku asli itu adalah kebanggaan
karena tidak hanya saya ikut meminimalisasi pembajakan buku, tetapi saya juga ikut
mendukung para penulis untuk tetap berkarya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Yuks, beli buku asli<span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt; line-height: 107%;"> </span><span style="font-family: "Segoe UI Emoji", sans-serif; font-size: 11pt; line-height: 107%;">😊</span></div>
pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-34011715604711952822019-10-14T19:54:00.003+07:002019-10-14T19:54:24.185+07:00The Naked Traveler 7: Kumpulan Cerita Trinity Jalan-JalanBuku The Naked Traveler 7 karya Trinity ini telat banget saya baca. Padahal, saya ikutan diskusi bukunya di Gramedia Central Park tahun 2016 yes. Berapa tahun yang lalu coba yaa? Agak lama memang kecepatan membaca saya, mungkin karena terlalu banyak tidur :D.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggIqfKQh7iDF34R6DAtNt1yadVHC7PXi559vMleUVy-BJCSDSW4Z1ngIXZ5s3xjO_035w43I66EYOIfwucJr83RMgwqeNaF_sjmu5W4BUIyvU5u851TxJc8uBoZd0Eyjh3d0nKJppud38/s1600/Trinity+7-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggIqfKQh7iDF34R6DAtNt1yadVHC7PXi559vMleUVy-BJCSDSW4Z1ngIXZ5s3xjO_035w43I66EYOIfwucJr83RMgwqeNaF_sjmu5W4BUIyvU5u851TxJc8uBoZd0Eyjh3d0nKJppud38/s640/Trinity+7-1.jpg" width="572" /></a></div>
<br />
Ada banyak cerita di buku ketujuh ini sekaligus disuguhi gambar dan berwarna. Bahkan, Trinity memberikan slot untuk sahabatnya, Yasmin, yang sedang naik haji. Di sini, Yasmin menulis bagaimana pengalaman berhaji dari sisi seorang traveler, bukan dari sisi spiritualnya Yasmin selama di sana.<br />
<br />
Buku ini terbagi dalam 10 bagian judul besar yang masing-masing judul besar itu terdiri atas beberapa tulisan Trinity yang (mungkin) ada di blognya. As you know, sebagian besar buku Trinity, terutama The Naked Traveler series, itu memang berangkat dari blog yang dibukukan. Saya tidak mengikuti blognya secara intens sih. Tapi (alhamdulillah) saya ngikutin series-nya The Naked Traveler dari yang kesatu hingga yang kedelapan; dari masih ada foto perempuan langsing banget di sampul belakang bukunya hingga sampul buku yang warna-warni dengan pengecualian seri yang kedelapan berwarna hitam, bukan ngejreng kayak yang sudah-sudah.<br />
<br />
Nah, 10 judul besar itu apa aja sih? Banyaklah! Kesatu, bicara "Being a Travel Blogger", "Asia", "#YasminNaikHaji", "Lesson Learned", "Afrika", "Indonesia Itu", "Oseania", "Bikin Iri", "Kanada", dan "Ada-Ada Saja". Dari judul besar ini, akan muncul judul-judul artikel yang berhubungan dengan judul besar tersebut. Misalnya, "#YasminNaikHaji" ya sebagian besar berbicara kisah suka dan duka soal Yasmin naik haji yang sepertinya terjebak sama seorang ibu yang sotoy. Kalau "Afrika", tentunya pengalaman traveling Trinity ketika ada di Afrika. Di bagian Afrika ini sih yang seru karena ada kisah Trinity menjelajahi Srengeti dan tentunya obrolan kocak guide bareng temen-temennya soal Trinity yang notabene tipikal perempuan idaman di sana. Ehem.<br />
<br />
Oh, ya, di buku ini, Trinity juga enggak hanya menceritakan pengalaman traveling-nya, tapi ada juga tips and trick traveling. Ada yang ngomongin soal etika traveling, budget traveling, kiat berpakaian saat musim dingin, atau berobat ke Penang. Soal Penang ini, kayaknya udah populer banget bagi banyak orang Indonesia yang menjadikannya salah satu destinasi untuk berobat, salah satunya teman saya.<br />
<br />
Yang menurut saya paling kocak banget itu ketika dia ngomongin style turis domestik di Bali :D. Sepertinya dari semua yang ditulis Trinity sudah cukup mewakili pengamatan saya terhadap gayanya orang Indonesia liburan. Lucu, tapi bikin "Iya juga sih." Kadang sempet mikir, jangan-jangan gue gitu juga. But, believe me, I don't wear legging or uncomfortable materials.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHw0w4R7IV5RLOVzvqQ8TNvkhqS-_l4JcBHdPlArR6vpD05gMbNb_3qCSwTsRt18iBxkxbjbrP71SoC3dATE0XkGBi1oO0jd7S7fI_wa5_Wsa51XrFfxBQgcTUCQOowOtYm8bWuRsaPBo/s1600/Trinity+7-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHw0w4R7IV5RLOVzvqQ8TNvkhqS-_l4JcBHdPlArR6vpD05gMbNb_3qCSwTsRt18iBxkxbjbrP71SoC3dATE0XkGBi1oO0jd7S7fI_wa5_Wsa51XrFfxBQgcTUCQOowOtYm8bWuRsaPBo/s640/Trinity+7-2.jpg" width="576" /></a></div>
<br />
<br />
So, buku Trinity yang The Naked Traveler ini--apa pun serinya--buat saya tetap menjadi buku yang berisi inspirasi dan hiburan. Tiap kali baca bukunya pasti ada perasaan dan keinginan buat jalan-jalan. Bahasanya enak dan topik-topiknya menarik. Cocok buat bacaan selingan ketika penat di antara kesibukan. Gak cuma selingan sih, koleksi juga boleh karena sampul bukunya menarik dan eye catching dengan warna yang ngejreng ;D<br />
<br />
Happy reading!pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-82332918254719384542019-08-18T19:34:00.000+07:002019-08-18T19:38:44.984+07:00Goro-Goro: Pementasan Lanjutan Mahabarata Teater Koma<br />
Ketika selesai nonton <a href="https://pencakarlangit.blogspot.com/2018/11/mahabarata-asmara-raja-dewa-adaptasi.html">Mahabarata: Asmara Raja Dewa</a>, saya yakin bahwa akan ada pementasan lanjutan dari kisah itu. Apa sebab? Karena ending ceritanya selesai, tapi belum tuntas. Makanya, ketika Teater Koma nge-tweet soal pementasan Goro-Goro, I was so excited!<br />
<br />
Buru-burulah saya hunting tiket dengan menimbang-nimbang jadwal, harga, dan letak kursi. Mengapa perlu menimbang-nimbang? As you know-lah, harga nonton teater enggak setara nonton film di bioskop. Wajar, sih, karena live, pemain, kostum, dekorasi, dan segala-galanya kece marece. So, bagi saya, enggak rugi untuk mengeluarkan beberapa lembar uang 50 ribuan demi nonton Koma. Hingga tiba pada hari H dan tanpa saya sadari bahwa saya memesan kursi paling depan :D. Kaget juga, sih. Kaget karena nontonya terlalu jelas. Hahaha.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqnFkVvaeaXzViB3lJl1ZRnQmaTuKvrRnxHKdbB1yw6Xwx3rSSA_hij8Xhq9Sem0qGQXEocX10ZErVWbKbB-WMajD4zRe0uG2sPslfwqw5Kg8Ab4rZl7QbBlBlxGdK58gLCJz1Pd1JFRU/s1600/Goro+7.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqnFkVvaeaXzViB3lJl1ZRnQmaTuKvrRnxHKdbB1yw6Xwx3rSSA_hij8Xhq9Sem0qGQXEocX10ZErVWbKbB-WMajD4zRe0uG2sPslfwqw5Kg8Ab4rZl7QbBlBlxGdK58gLCJz1Pd1JFRU/s320/Goro+7.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Nah, bercerita tentang apa sih lakon Goro-Goro ini?<br />
<br />
Bercerita soal panakawan dengan segala kebajikannya dalam dunia wayang. Jadi, Semar dan Togog pergi ke marcapada untuk mengabdi kepada raja-raja di sana. Semar beserta anak-anak asuhnya, yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong, mengabdi kepada Raja Medangkamulyan, Prabu Srimahapunggung. Sementara itu, Togog dan anak asuhnya, Bilung, mengabdi kepada raja raksasa Kerajaan Sonyantaka, Prabu Bukbangkalan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVTYwtKdOaOsuyEEpZxO_9cv4VHFZoujtOYHMy637MJl_hV7BAWW1zKcsMKocbBc8srueXL61wB20KgOStzlD1BXa1TyTwP4K0MF-AETSE2mqKjC4vDpcS74QwlRCL24Wfp5N5NWGgQC8/s1600/Goro+3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhVTYwtKdOaOsuyEEpZxO_9cv4VHFZoujtOYHMy637MJl_hV7BAWW1zKcsMKocbBc8srueXL61wB20KgOStzlD1BXa1TyTwP4K0MF-AETSE2mqKjC4vDpcS74QwlRCL24Wfp5N5NWGgQC8/s640/Goro+3.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Medangkamulyan adalah kerajaan yang menghasilkan banyak padi yang berasal dari Dewi Lokawati yang dikutuk oleh Batara Guru. Karena menghasilkan padi itu, Medangkamulyan hendak diserang oleh Sonyantaka. Togog berkeras supaya sang raja raksasa tidak menyerang. Namun, upaya penyerangan tetap dilakukan. Bahkan raja raksasa bersekutu dengan Batara Kala (raksasa keturunan Batara Guru).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhic_0EXasT5Uoqx7hfCMJYgipvM9vLMCYeBD_hTrsExTccxnKSE3cf8kGy9iqAEl4eGJb4VZBpouvrrj4P52IIJRPiV3BJuegL_a7GfnU3cowwddD7MoUI9M8mwSanME3grOza7R9I37Y/s1600/Goro+5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhic_0EXasT5Uoqx7hfCMJYgipvM9vLMCYeBD_hTrsExTccxnKSE3cf8kGy9iqAEl4eGJb4VZBpouvrrj4P52IIJRPiV3BJuegL_a7GfnU3cowwddD7MoUI9M8mwSanME3grOza7R9I37Y/s640/Goro+5.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Ketika hendak menyerang Medangkamulyan, Batara Kala jatuh hati dengan Srinandi (adik Prabu Srimahapunggung) dan mengejarnya. Untuk menghindari Batara Kala, Srinandi bersembunyi menjadi padi bersama dengan dua panakawan perempuan. Batara Kala kesal karena tidak menemukan Srinandi. Maka itu, Batara Kala mengubah pasukan Sonyantaka menjadi tikus yang memakan padi untuk mencari Srinandi.<br />
<br />
Akibat ulah tikus, tanaman padi hancur. Prabu Srimahapunggung segera memasang kuda-kuda untuk melawan hama tikus. Setelah beragam ajian dan perlawanan, pasukan raksasa pun kalah, Srinandi bersama dua panakawan perempuan ditemukan, dan padi segera tumbuh kembali di Medangkamulyan dengan melimpah ruah.<br />
<br />
Happy ending.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtshsZBsNhgOvL5pEQyCgjQrIdfJpEBO8ag40qHYVWPhN7QfhCPHnuKfZhmFEm_oub3Bs1jdACdwxA15Yg6U700TwQcOXaXzMU6-7xwM8QZBBfSLqCMPs3ic0IRlBNKwNOkJ9tvt22y3Y/s1600/Goro+2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtshsZBsNhgOvL5pEQyCgjQrIdfJpEBO8ag40qHYVWPhN7QfhCPHnuKfZhmFEm_oub3Bs1jdACdwxA15Yg6U700TwQcOXaXzMU6-7xwM8QZBBfSLqCMPs3ic0IRlBNKwNOkJ9tvt22y3Y/s640/Goro+2.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
Untuk saya, pertunjukan Teater Koma tetap menarik dengan efek visual, peralatan panggung, dan kostum yang aduhai. Selalu total hingga enak ditonton. Namun, dari keseruan cerita, entah mengapa Goro-Goro ini agak kurang gereget dibandingkan Mahabarata: Asmara Raja Dewa. Apa karena duduknya terlalu depan hingga kurang nyeresep? Padahal, harga tiket yang saya pilih agak mahal dibanding sebelumnya. Atau, apakah saya kurang konsentrasi nontonnya karena asam lambung agak naik? Hm, entahlah.<br />
<br />
Nah, Goro-Goro ini dipentaskan mulai 25 Juli hingga 4 Agustus 2019. Pastinyam udah lewat, dong. Maklum, tulisan ini baru saya turunkan kurang lebih 10 hari sejak pementasan pada 4 Agustus 2019. Kebetulan saya kedapatan tiket untuk 4 Agustus. FYI, menurut Ratna Riantiarno pada akhir acara, pementasan selanjutnya akan dijadwalkan pada bulan November mendatang. Penasaran kan? Tungguin aja bulan November :).<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXJlpuSbkivNHZOGWtCE1r4UUjql__RWEmWXT_dJ1uqJTYTVAdIMSXK30myEIhcsSsG2Ps0jrokIAlsDbySDPgHE8zbos5CP3B2m1KlF2l2nrwi-3fDPkJKhFRbe__ac4p6RO1vkA46A8/s1600/Goro+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiXJlpuSbkivNHZOGWtCE1r4UUjql__RWEmWXT_dJ1uqJTYTVAdIMSXK30myEIhcsSsG2Ps0jrokIAlsDbySDPgHE8zbos5CP3B2m1KlF2l2nrwi-3fDPkJKhFRbe__ac4p6RO1vkA46A8/s640/Goro+1.jpg" width="640" /></a></div>
<br />pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-84821547993046360372019-08-05T20:33:00.002+07:002019-08-05T20:33:39.186+07:00Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini: Menyelam dalam Kumpulan Kata BijakSuatu kali, seorang teman pernah berkata bahwa ada satu buku yang sempat menjadi perbincangan di kalangan pencinta buku. Saya bertanya judulnya apa dan dia menjawab <i>Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini</i>. Hmm, penasaran juga seperti apa isinya. Pergilah saya ke sebuah toko buku langganan alias yang sering banget saya datangi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMjqx_xq1l8LhjcQiLPt0aKX_oqKWw_MnTab47vHQohXfqbB377sCwmafFap93AAbrYuo1ZtAx1w1jnE3TD0kF30w9msBXX7HCO5YkTCJBe_O4IA7N0gRaXwGepzzwwDhujeL01iTdoUA/s1600/IMG_0087.jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMjqx_xq1l8LhjcQiLPt0aKX_oqKWw_MnTab47vHQohXfqbB377sCwmafFap93AAbrYuo1ZtAx1w1jnE3TD0kF30w9msBXX7HCO5YkTCJBe_O4IA7N0gRaXwGepzzwwDhujeL01iTdoUA/s640/IMG_0087.jpg" width="592" /></a></div>
<br />
<br />
Melihat tampilan buku <i>Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini</i> memang menarik. Pasalnya, cover buku tersebut memiliki ilustrasi yang minimalis dengan blurb yang bikin penasaran. Apalagi dikemas dengan harcopy. Seperti apa sih isinya?<br />
<br />
Ini yang lebih menarik.<br />
<br />
Buku ini tidak berisi kisah panjang lebar layaknya novel atau kisah-kisah pendek layaknya cerpen. Bukan pula buku puisi atau kisah drama. Entah kisah fiksi atau bukan, tapi buku ini berjejer dengan kisah-kisah fiksi. Jadi, apa dong?<br />
<br />
Yang jelas, buku ini tidak banyak kata-kata. Tulisan yang ada di dalamnya cenderung berupa kumpulan kata-kata bijak yang dikemas dengan sedikit kisah fiksi. Kata-kata bijaknya menarik karena semuanya berhubungan dengan kehidupan manusia yang dibagi dalam empat fase waktu: pagi, siang, sore, dan malam.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRGao1WERvQGZ5eJcsxGCzBow7hqqDRydnCeFv6tkOKtSAksq5of8tbVYO5-Ceo-oNW8UaVRZSIpISBvSQXwG4VNBKMa8BdEcfFFUGvkdH1sWOV3jFK-2Gsv3uQKeZej8IhoOk69wSnUE/s1600/IMG_0090.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="560" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhRGao1WERvQGZ5eJcsxGCzBow7hqqDRydnCeFv6tkOKtSAksq5of8tbVYO5-Ceo-oNW8UaVRZSIpISBvSQXwG4VNBKMa8BdEcfFFUGvkdH1sWOV3jFK-2Gsv3uQKeZej8IhoOk69wSnUE/s640/IMG_0090.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Selain kumpulan kata-kata bijak yang terbagi dalam pagi, siang, sore, dan malam; buku ini juga berisi banyak ilustrasi dari kata bijak yang ditampilkan. Ilustrasinya bagus dan cocok banget dengan kata-kata yang ditampilkan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEH_ADC-N1qWMRYbDt36i7oz6cdforpFfpadVR7wPhJA5e7lqU3-FuqStgmqE4tTIbRTtDapwaMLZxCb2tTPdYXOwdqKpuYdsINFq6sFut27XF6EYL-bCeLVgGgjuXGUeWNDloZdYcqew/s1600/IMG_0088.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgEH_ADC-N1qWMRYbDt36i7oz6cdforpFfpadVR7wPhJA5e7lqU3-FuqStgmqE4tTIbRTtDapwaMLZxCb2tTPdYXOwdqKpuYdsINFq6sFut27XF6EYL-bCeLVgGgjuXGUeWNDloZdYcqew/s640/IMG_0088.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn0TAVqh5Ry5eyOe_0OxwJ2AcmU9nx5keuN-ZwlVEkNn3apjNHjU9RR_clzOuvn2dKyVnd9pmbZZEefpiItl4pSHHo1w62MtS_ef2_ddf_MlhTki8P4sXTubKYvsWoSQOJIQBe8yNbZYE/s1600/IMG_0089.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="576" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjn0TAVqh5Ry5eyOe_0OxwJ2AcmU9nx5keuN-ZwlVEkNn3apjNHjU9RR_clzOuvn2dKyVnd9pmbZZEefpiItl4pSHHo1w62MtS_ef2_ddf_MlhTki8P4sXTubKYvsWoSQOJIQBe8yNbZYE/s640/IMG_0089.jpg" width="640" /></a></div>
<br />
<br />
Untuk saya, membaca buku ini seperti membaca refleksi diri. Cocok untuk orang-orang butuh motivasi untuk bergerak dalam kehidupannya: self help. Dan, buku ini salah satu yang membantu ketika saya mengalami kehilangan dan menarik diri dari banyak hal.<br />
<br />
Nice book dan bagus untuk dikoleksi :)<br />
<br />pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-35555166079913044872019-07-13T21:37:00.000+07:002019-07-13T21:37:13.154+07:00I'm Back on the Track!<br />
Halo,<br />
<br />
Sudah beberapa bulan ini saya tidak mem-<i>posting</i> apa pun. Ada banyak kejadian akhir-akhir ini yang membuat saya menarik diri dari banyak hal. Mencoba merenungi setiap kejadian yang datang satu per satu. Agak drop memang, tetapi berusaha untuk kembali seperti sedia kala. Pelan-pelan memang, tetapi sudah mulai membaik. <br />
<br />
And, I'm back on the track! Welcome aboard :).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvW4jlr0QwD-ZQLa1T0z3chSd3NojBkXIfWoWa0yz3zkfioRBj1FSDWDKLnsjslB_96g4TerSbByB2iV6JmSmIYd0rgdLPZyaSgrIuwgIyfQQsSb4rUv0FBzhaGz04jhna3XuFHkqHf8Y/s1600/IMG_0843.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvW4jlr0QwD-ZQLa1T0z3chSd3NojBkXIfWoWa0yz3zkfioRBj1FSDWDKLnsjslB_96g4TerSbByB2iV6JmSmIYd0rgdLPZyaSgrIuwgIyfQQsSb4rUv0FBzhaGz04jhna3XuFHkqHf8Y/s640/IMG_0843.JPG" width="640" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saya kembali memegang peta :D (Busan, 2018)</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />pencakarlangithttp://www.blogger.com/profile/00889206830944797679noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-11373453201528144842019-03-10T12:37:00.002+07:002019-03-10T12:39:15.510+07:00Very Good Lives: Ketika JK Rowling Memberi Nasihat<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US">Beberapa waktu yang
lalu, saat iseng me</span>ncari-cari ceramah inspiratif, saya menemukan dua
penulis favorit saya—Neil Gaiman dan JK Rowling. Mereka <span lang="EN-US">diundang khusus sebagai penceramah di acara
wisuda. Neil Gaiman berbicara di University of the Arts, sedangkan JK Rowling
berbicara di Harvard University. Neil Gaiman berbicara mengenai <i>make good
art</i>, sedangkan JK Rowling berbicara soal kegagalan dan imajinasi. Keduanya
berbicara soal suatu hal yang lebih penting penting dibandingkan pencapaian
dalam bentuk angka. Bahkan, keduanya pun sama-sama membukukan ceramah
inspiratif mereka: Neil Gaiman dengan <i>Make
Good Art</i> dan JK Rowling dengan <i>Very
Good Lives</i>. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US">Di Indonesia, yang saat
ini beredar adalah buku JK Rowling yang berjudul <i>Very Good Lives</i>. Buku tersebut diterbitkan oleh Gramedia Pustaka
Utama tahun 2018. Karena hanya isi ceramah selama kurang lebih 20-an menit,
buku tersebut pun dikemas dengan cukup menarik walau sebenarnya tipis banget. Bahkan,
saya yang agak lama membaca dapat selesai membaca buku <i>Very Good Lives</i> ini
selama perjalanan di bu</span>s<span lang="EN-US">
TransJakarta dari Buncit menuju Ciputat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuBD7lWezzhtOy6-94m5cfa-x5DxTt7_Lo3RCJ972QdRK3BO6cWKYVYiwI_xp_svVk36SF-M_l1bUV42k70vLkXHPgibdjMP7P-R0wSM-vdmYox9PId3yujWhXDHEu0c3a5ep6zdnWlJw/s1600/IMG_0189.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuBD7lWezzhtOy6-94m5cfa-x5DxTt7_Lo3RCJ972QdRK3BO6cWKYVYiwI_xp_svVk36SF-M_l1bUV42k70vLkXHPgibdjMP7P-R0wSM-vdmYox9PId3yujWhXDHEu0c3a5ep6zdnWlJw/s640/IMG_0189.JPG" width="480" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Karena isinya ceramah
untuk mahasiswa, tentunya apa yang disampaikan menginspiratif. Gak hanya untuk
mahasiswa Harvard ya, tetapi orang lain juga. Saya saja yang membacanya juga
merasa terinspirasi dengan kata-kata Rowling. </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span lang="EN-US">Dalam ceramahnya, ia
membagi cerita saat seusia dengan para wisudawan Harvard, bagaimana orang
tuanya berpikir bahwa mempelajari Mitologi Yunani tidak akan membawa pada
kedudukan eksekutif di perusahaan, dan bahwa kegagalan adalah hal yang paling
ditakutkan dibandingkan kemiskinan. Bagi Rowling, mungkin lulus ujian merupakan
capaian keberhasilan dalam hidupnya dan juga teman-temannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i><span lang="EN-US">“Saya juga tahu bahwa meskipun
kalian masih muda, berbakat, dan berpendidikan tinggi, bukan berarti kalian
tidak pernah tahu yang </span>n<span lang="EN-US">amanya
kesusahan dan sakit hati. Memiliki bakat dan kecerdasan bukan berarti kebal
dari yang </span>namanya takdir, dan saya tidak beranggapan bahwa semua orang
di sini menjalani hidup dengan mulus-mulus saja.”</i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Rowling menganggap dirinya adalah orang yang paling gagal ketika
pernikahannya hanya seumur jagung, tidak punya pekerjaan, orang tua tunggal,
dan termasuk orang miskin untuk standar Inggris modern walau belum masuk
kategori tunawisma. Namun, kegagalan itu malah membuatnya membuatnya bangkit. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i>“Saya terbebas karena ketakutan terbesar saya sudah terjadi dan saya
masih hidup, saya masih punya anak perempuan yang sangat saya sayangi, punya
sebuah mesin ketik tua, serta inspirasi yang besar. Dan dasar jurang justru menjadi
fondasi yang kukuh untuk membangun kembali hidup saya.” </i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i>“Jadi, jika diberi Pembalik-Waktu saya akan menasihati diri saya yang
berusia dua puluh satu tahun bahwa kebahagiaan diri adalah tahu bahwa hidup
bukanlah sederet perolehan atau keberhasilan. Kualifikasi dan daftar riwayat
hidup bukanlah hidup kalian, walaupun kalian nanti akan bertemu banyak orang
seusia saya yang lebih tua, yang tidak bisa membedakan keduanya. Hidup ini
sulit dan rumit serta di luar kendali siapa pun, dan kerendahan hati untuk
mengetahui hal itu akan membuat kalian mampu melewati perubahan dalam hidup.”</i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Setelah berbicara mengenai kegagalan, Rowling bercerita tentang
pentingnya imajinasi. Bukan hanya karena pentingnya dongeng sebelum tidur, tetapi
imajinasi merupakan kemampuan manusia yang menurut Rowling sangat unik untuk
membayangkan sesuatu yang tidak ada. Dengan demikian, imajinasi merupakan
sumber dari semua penciptaan dan inovasi. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Mengenai imajinasi, Rowling bercerita saat ia bekerja di kantor Amnesty International
di London. Saat itu, ia membaca banyak surat-surat yang diselundupkan keluar
oleh orang-orang yang mengambil risiko dipenjara demi bisa menginformasikan
kepada dunia apa yang terjadi. Ia membaca laporan-laporan yang ditulis oleh para
saksi mata tentang ringkasan persidangan, proses eksekusi, penculikan, dan
pemerkosaan. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Hal yang paling tidak akan ia lupakan ketika bertemu dengan seorang
korban penyiksaan dari Afrika yang menderita gangguan mental. Ketika sang
korban diminta berbicara di depan kamera, badannya gemetar tanpa bisa dikendalikan
akibat kebrutalan yang ia alami. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i>“Setiap hari, saya melihat lebih banyak bukti betapa kejamnya perbuatan
manusia terhadap sesamanya hanya demi merebut atau mempertahankan kekuasaan.”</i><o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Namun, Rowling juga belajar
kebaikan-kebaikan manusia di Amnesty International, yaitu mereka dapat
memobilisasi orang-orang untuk bertindak atas nama mereka yang pernah mengalami
siksaan dan penjara. Menurutnya, kekuatan empati manusia membawa pada
keberhasilan penyelamatan banyak jiwa dan pembebasan banyak tawanan—sesuatu yang
sangat membuat Rowling terkesan.<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Dan, akhir dari semua ceramahnya adalah ketika ia mengutip Seneca,
seorang filsuf Romawi. “Sebagaimana cerita, begitu pulalah dalam kehidupan
nyata: bukan seberapa lama, tetapi seberapa baik hidupmu, itulah yang
terpenting.”<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwaDRXPlvO_FSF8Ge7S422ghALFVDqs2HtnCVWX_gdCHviQevG7LfmbEB4lDQidx5Ze7m5YP190krjHQxGEU9dcvov_6KetOcUl384GbuCS1yepb7ZUEGBS0TAfgXfAamgxtCH6rnGbqc/s1600/IMG_0188.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwaDRXPlvO_FSF8Ge7S422ghALFVDqs2HtnCVWX_gdCHviQevG7LfmbEB4lDQidx5Ze7m5YP190krjHQxGEU9dcvov_6KetOcUl384GbuCS1yepb7ZUEGBS0TAfgXfAamgxtCH6rnGbqc/s640/IMG_0188.JPG" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pesan JK Rowling, "Saya mendoakan hidup kalian semua sangat baik."</td></tr>
</tbody></table>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Ceramah yang bagus dan menginspirasi. Walau ditujukan untuk lulusan
Harvard, ceramah ini juga bisa jadi inspirasi untuk lulusan-lulusan lainnya.
Enggak hanya untuk lulusan sih, tapi orang-orang yang ingin menyerap kata-kata
bijak dari pengarang Harry Potter. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<i>Nice book</i>, <i>nice words</i>.</div>
pencakar langithttp://www.blogger.com/profile/07074913201738043671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-10653488190265332022019-03-02T14:41:00.001+07:002019-03-02T17:59:17.011+07:00Open Your Heart, Follow Your Prophet (Reborn): Menjadi Lebih Baik dengan Meneladani Rasulullah<span style="font-family: inherit;"><br /></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;">Dulu, seorang senior pernah berkata kepada saya yang intinya begini, "Sebagai manusia, ada satu titik ketika dia merasa puas. Kayak kamu, nih. Seakrang, kamu bebas main ke mana-mana, tapi nanti kamu akan puas dengan yang sudah kamu alami. Masa dari dulu sampai sekarang enggak puas-puas."</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;">Am I satisfied with my life? Pertanyaan klise yang mungkin akan saya jawab dengan klise juga 😁. Namun, sebagai manusia, saya merasa bahwa peningkatan diri menuju yang lebih baik itu perlu, apalagi seorang muslim. Bagaimana sih meningkatkan diri menjadi lebih baik untuk seorang muslim? Nah, menurut saya, salah satunya adalah tentu meneladani Rasulullah. Caranya gimana?</span></span><br />
<span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></span>
<span style="font-family: inherit; mso-ansi-language: IN; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;"><span style="font-family: inherit;">Arif Rahman Lubis--penggagas instagram teladan.rasul dan penulis buku bestseller <i>Halaqah Cinta</i>--menulis semacam buku self-help ntuk kamu-kamu yang bingung mau mulai dari mana. Judulnya <i>Open Your Heart, Follow Your Prophet: Reborn</i> yang pertama kali diterbitkan pada 2016 oleh Penerbit QultumMedia. Bukunya ngomongin apa? Nah, kira-kira begini</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgae4GRPmH-rGjY2VyB8I-Xd2vUKCLp6X1DBhSnSHzZcZ0j-k_jLsNih32Z-9m0cSUe7XGQPNZj9PHsW6vANy1hBOvoTyu2lferzDh92HHEn5jxU6wXWnewFVzmEo18jBe4r9h3xE7x0Ys/s1600/IMG-0144.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgae4GRPmH-rGjY2VyB8I-Xd2vUKCLp6X1DBhSnSHzZcZ0j-k_jLsNih32Z-9m0cSUe7XGQPNZj9PHsW6vANy1hBOvoTyu2lferzDh92HHEn5jxU6wXWnewFVzmEo18jBe4r9h3xE7x0Ys/s640/IMG-0144.jpg" width="480" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: inherit;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="id" style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Start
from here<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="id" style="font-family: inherit; mso-ascii-theme-font: major-latin; mso-bidi-theme-font: major-latin; mso-hansi-theme-font: major-latin;">Let’s change! Perbaiki diri.
Caranya: merenungkan tujuan penciptaan kita, mengenal Allah lebih dekat,
bertobat dan minta ampun kepada Allah, jangan mengulangi kesalahan, banyak
membaca istigfar, Allah dan malaikat terus melihat kita, iringi perbuatan buruk
dengan perbuatan baik, serta doa, doa, doa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br />
<b>You are what you do</b><br />
Mengisi waktu dengan kegiatan-kegiatan positif seperti berikut.<br />
<ol>
<li>Sholat (sholat fardu, sholat tahajud, sholat duha).</li>
<li>Puasa sunnah untuk mengendalikan hawa nafsu, biar kita sehat, pahalanya besar, supaya diberi pintu khusus surga.</li>
<li>Sedekah: sudah dijamin oleh Allah melalui sabda Rasulullah, yaitu harta tidak berkurang dengan sedekah (HR Muslim).</li>
<li>Membaca Alquran: aktivitas yang mulia dan pelakunya disebut sebagai manusia paling baik di jagat raya.</li>
</ol>
<br />
<b>Your golden ticket</b><br />
Ridho orang tua adalah tiket emas kita. Ini termasuk doa orang tua kepada kita. Rezeki lapang dan umur panjang: ini dilakukan dengan menjaga silaturahim. Bagaimana bakti kita kepada orang tua?<br />
<ol>
<li>Patuhi perintahnya selama itu baik dan tidak melanggar agama. </li>
<li>Muliakan keduanya dengan menjaga tutur kata dan perilaku kita.</li>
<li>Bersikap rendah hati di hadapan mereka walau setinggi apa pun pangkat dan prestasi.</li>
<li>tabung sebagian gaji atau keberuntungan usaha untuk orang tua.</li>
<li>Jika orang tua sedang kesulitan ekonomi, tingkatkan perhatian dan sisihkan lebih banyak rezeki untuk mereka. </li>
<li>Dalam mengambil keputusan penting dalam hidup, libatkan orang tua untuk bermusyawarah. Mintalah pendapat, doa, dan restunya.</li>
<li>Jangan lupa mendoakan kedua orang tua.</li>
</ol>
<br />
<b>Let's talk about the future</b><br />
<ol>
<li>Hidup yang singkat: karena waktu kita di dunia terbatas, mau nggak mau bisa nggak bisa, kita harus memaksimalkan penggunaannya.</li>
<li>Seperti apa kita nanti: kamu mau jadi apa? Apa hal hebat yang mau kamu berikan kepada dunia? Saat kamu ketemu Allah, karya apa yang akan kamu banggakan di depan-Nya?</li>
<li>Tentukan cita-cita sekarang juga. Ketika kamu tahu cita-citamu, kamu akan bijak menggunakan waktu yang ada.</li>
<li>What do you want to be? Kamu mau jadi apa? Tuliskan tiga hal paling penting yang ingin kamu peroleh, yang kamu siap mengerahkan segala kemampuanmu untuk mencapainya. Tuliskan tiga hal terkait masa depanmu yang ingin kamumasukkan dalam doamu. Hal terhebat yang ingin kamu berikan kepada dunia. Saat menghadap Allah nanti, karya apa yang akan kamu banggakan?</li>
<li>Yuk, melangkah. Buatlah program pencapaian tahunan selama 10 tahun mendatang di semua peran hidup yang kamu jalani. Setidaknya ada empat peran, yaitu peran keluarga; peran di sekolah/kuliah, profesi, atau bisnis; peran dalam ibadah; dan peran dalam pertemanan/masyarakat. Kemudian, kamu bisa menuliskannya dalam tabel mengenai capaian-capaian dan dapat kamu evaluasi.</li>
<li>Fokuslah pada kekuatanmu. Jangan minder karena manusia itu unik. Fokus aja dengan kelebihan yang kamu punya. Kalau bingung, lihat kembali potensi diri dan mungkin dapat bertanya dengan orang-orang dekat mengenai potensi diri kita.</li>
</ol>
<br />
<b>Do your best</b><br />
<ol>
<li>Keunggulan adalah modal kesuksesan: keunggulan itu kelebihan diri. Rasulullah dikenal sebagai sosok yang jujur dan tepercaya. Begitu juga dengan sahabat-sahabat beliau yang memiliki keunggulan masing-masing.</li>
<li>Prestasi = lakukan yang terbaik. Rasulullah dikatakan sebagai teladan karena beliau memberikan yang terbaik yang bisa diberikan untuk semua peran hidupnya. Beliau melakukan peran, tugas, dan pekerjaannya dengan penuh dedikasi dan totalitas. Maka dari itu, lakukan yang terbaik dalam mengerjakan setiap tanggung jawab dalam hidup. Berusahalah sekuat tenaga. </li>
</ol>
<b><br /></b>
<b>Cinta yang memuliakanmu</b><br />
"Cinta itu fitrah." Kamu pasti sering mendengar kata-kata ini. Kamu tidak bisa mengelak dari cinta karena hatimu pasti punya kecenderungan untuk mencintai. Jangan bunuh rasa cinta itu, tapi jaga dan kelola. Sebab, cinta diberikan Allah kepada kita sebagai sumber kekuatan kita.<br />
<br />
Hati-hati dengan cinta buta karena dapat membuat merana dan gila, seperti kisah Qais dan Laila. Lebih baik cinta yang mulia, yaitu cinta yang dilandasi rasa cinta kepada Allah dan Rasulullah dibandingkan cinta buta yang hanya dilandasi hawa nafsu.<br />
<ol>
<li>Menikah: pernikahan adalah salah satu janinan bahwa orang yang kita nikahi memang disiapkan Allah untuk mendampingi. </li>
<li>Menjemput cinta yang diberkahi: ketika sudap siap menikah, yang harus dilakukan adalah luruskan niat dan perkuat hubungan dengan Allah, pantaskan diri, sampaikan maksud kepada orang tua, dan ta'aruf.</li>
<li>Musyawarah dan istikharah: ajak orang tua untuk musyawarah, ayah sebagai wali dan ibu sebagai yang mengerti kita. Kemudian, sholat istikharah supaya Allah memberi kemantapan hati untuk pilihan yang terbaik.</li>
<li>Khitbah, akad, dan walimah: khitbah itu lamaran untuk meminta kesediaan perempuan dinikahi. Setelah lamaran, diusahakan tanggal akad tidak terlalu lama dari proses lamaran untuk menghindari fitnah dan godaan setan. Kemudian, walimah atau perayaan pernikahan setelah proses akad. </li>
</ol>
<br />
<b>Get inspired</b><br />
<ol>
<li>Cinta terbesar pada penduduk Thaif: ketika Rasulullah dianiaya, ia malah tetap mendoakan kaum yang menganiaya untuk menyembah Allah. Walalupun malaikat siap membantunya untuk memberi pelajaran kepada kaum yang menganiaya, Rasulullah malah menolak.</li>
<li>Kerendahan hati yang meneduhkan: sebagai manusia agung, Rasulullah tidak pernah memosisikan dirinya seperti itu. Ia tetap berbaur dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya dan tidak pernah mau diberikan penghormatan yang berlebihan. </li>
<li>Kebesaran hati saat fathu Makkah: Rasulullah memiliki sifat yang pemaaf, bahkan kepada kaum Quraisy yang telah menzaliminya. Ketika penaklukan kota Makkah dan ketika beliau mendapatkan hak untuk melakukan pembalasan, Rasulullah hanya membebaskan dan berdoa semoga Allah mengampuni mereka. </li>
<li>Saat Rasulullah di antara para sahabat: Rasulullah adalah sosok yang berakhlak mulia, berperilaku lembut, dan berbudi bahasa yang sangat halus. Beliau sangat penyayang kepada sahabat dan umat manusia. Beliau selalu memilih kata-kata yang akan diucapkan agar tidak mempermalukan atau menyakiti teman bicara atau orang yang menjadi objek pembicaraan.</li>
<li>Keberanian dan kesabaran yang tiada bandingan: ketika Rasulullah menyebarkan agama Islam, beliau tidak langsung diterima dengan lapang dada. Perlu ada perjuangan yang di situ terdapat kelelahan, cacian dan makian, kekerasan, bahkan peperangan. Namun, beliau menghadapi semuanya dengan tabah. Tak sedikit pun beliau berkeluh kesah, apalagi menyerah, karena beliau yakin kepada Allah, di samping cintanya kepada umat manusia. </li>
<li>Tangisan Rasulullah SAW sepanjang malam: ketika beliau membaca surah Almaidah ayat 118 yang berisi doa untuk umatnya. Betapa Rasulullah sangat mencintai umatnya. Bagaimana dengan kita?</li>
<li>Cinta yang menyelamatkan: Rasulullah SAW sangat mencintai umatnya. Beliau selalu berpikir untuk menyelamatkan umatnya dari siksa neraka. Ketika di dunia kita lalai dan enggan beribadah, pada hari akhir nanti, cinta dan syafaat Rasulullah SAW itulah yang akan menyelamatkan kita. </li>
<li>Tangisan rindu kepada kita: di pemakaman kaum muslim, Rasulullah berdoa dan berkata bahwa ia akan sangat gembira ketika dapat berjumpa dengan suadara-saudara kita sesama muslim. Bahwa Rasulullah sangat merindukan kita, umatnya. </li>
</ol>
<br />
<i>Open Your Heart, Follow Your Prophet: Reborn</i> ini mungkin boleh dibilang guidance book untuk para yang muda-muda dalam meneladani Rasulullah. Mengapa? Karena tagline-nya mengatakan, "Kalau bisa di usia muda, ngapain tunggu tua?" Tapi apakah yang tua-tua gak boleh baca? Bolehlah. Apalagi di dalamnya tidak dijelaskan batasan usia yang muda-muda itu berapa. Saya secara usia boleh dibilang matang, tapi saya membaca buku ini 😆 (because there is a moment I feel lost). Ingat pepatah seperti ini, kan, " Usia boleh tua, tapi jiwa harus muda." So, there are no boundaries although the tagline said so.<br />
<br />
Buku ini adalah buku yang bagus dengan bahasa yang mengalir dan tidak menggururi. Nice book to imrove yourself 😊.<br />
<br />
Happy reading, folks!</div>
pencakar langithttp://www.blogger.com/profile/07074913201738043671noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8098019933443073651.post-58234525224443821482019-02-10T22:41:00.004+07:002019-02-10T22:41:58.554+07:0099 Mutiara Hijabers: Kata-kata Bijak untuk Para Hijaber<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Seorang teman pernah bertanya, “Lo nulis beginian?” ketika saya menulis
kata-kata bijak alias kata motivasi alias quote di beberapa kertas. Dia
bertanya dengan senyum-kesian-banget-hidup-lo. Awalnya sempet terpikir, “Kenapa
ya gue nulis beginian?” Tapi, lama-lama, “Biarin aja. People need something to
cheer up their life.” Untuk saya, penggalan kata-kata yang saya temui di banyak
media sosial kadang berisi curahan hati yang dapat mewakili perasaan seseorang,
termasuk saya. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Kalau diperhatikan, akhir-akhir ini ada tren ketika quote bersanding
dengan puisi. Dulu, kecenderungannya, puisi dapat dibukukan dan dijual ke
konsumen pencinta puisi karena dia bagian dari karya sastra, layaknya novel,
novelet, atau kumpulan cerpen. Sekarang, quote-quote dari orang terkenal pun
bisa dibukukan. Salah satunya yang pertama kali saya lihat bercokol di toko
buku adalah buku quotes karya Tere Liye. Nyatanya, selain produktif dalam
menghasilkan karya-karya sastra, quotes alias kata bijak alias kata mutiaranya
Tere Liye yang sering di-posting di media sosial cukup sering dikutip oleh
orang-orang<span lang="EN-US"> hingga suatu saat
ada heboh di media sosial bahwa Tere Liye enggak suka kata-kata bijaknya asal dicomot
aja oleh orang-orang—yang mungkin kebetulan penggemarnya. Akhir dari cerita
heboh ini enggak tau gimana karena saya tidak mengikuti. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSDnG0Km75cLDrPuuKUEFW74EYp-VZ2rtq8FeW9IyWc7oG7SAdXgaqQwhG8J7mdbBLCn2giN_V07RbFplQ_tZpoYdCSH5GPW7LmVDUGJf4BN1fKM_nbY2Pdl9ZzJ4K7PjwkEjzDcYhMI8/s1600/IMG-0108.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSDnG0Km75cLDrPuuKUEFW74EYp-VZ2rtq8FeW9IyWc7oG7SAdXgaqQwhG8J7mdbBLCn2giN_V07RbFplQ_tZpoYdCSH5GPW7LmVDUGJf4BN1fKM_nbY2Pdl9ZzJ4K7PjwkEjzDcYhMI8/s640/IMG-0108.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<i>Anyway, I found quote book</i><span lang="EN-US">. Judulya </span>99 Mutiara Hijabers
karya Kang Maman. As I know, Kang Maman ini salah satu yang namanya seliweran
di dunia twitter karena sering disebut sama Nadirsyah Hosen—salah satu akun yang
saya ikuti. Entah mereka hanya pemain twitter kebanyakan seperti saya atau
sudah masuk kategori selebtwit. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Siapakah Kang Maman? Membaca keterangan soal penulis di bagian belakang
buku, ternyata doi adalah mantan jurnalis dan saat ini sudah menerbitkan
beberapa buku. Ia sudah mulai menulis buku sejak 2012 dan 99 Mutiara Hijabers
adalah karyanya yang kedelapan. Kalau dihitung, dari 2012 hingga saat ini, rata-rata
Kang Maman menghasilkan satu buku dalam satu tahun. Sangat produktif. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Nah, seperti apa isi buku 99 Mutiara Hijabers? <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Sesuai dengan judulnya, buku ini berisi kata-kata mutiara yang dikemas
dalam handlettering yang manis dan ilustrasi yang juga cantik. Ilustrasinya
dibuat oleh ilustrator bernama Asti Husain. Karena judulnya ada kata hijabers,
tentunya isi buku ini yaa kata-kata mutiara untuk para hijabers alias perempuan
yang memakai jilbab. Sebenarnya, menurut saya, enggak secara spesifik ditujukan
untuk perempuan yang memakai jilbab saja sih, sepertinya sih boleh-boleh saja untuk
perempuan yang gak berjilbab karena memang isinya sangat universal. Lagi pula,
makna hijab itu kan—menurut saya—enggak sebatas hanya penutup kepala, tetapi
banyak maknanya juga, seperti yang pernah disinggung oleh Samina Ali ketika
berbicara di Ted Talks. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Salah satu yang membuat saya termehek ketika membaca bagian ketika
penulis berpesan kepada anaknya. Ketika membaca itu, yang ada di bayangan saya
bukan lagi si Kang Maman, tetapi bapak saya yang sudah kembali berpulang
*sedih*. Kata-kata yang manis dan terkesan tak menggurui dari seorang bapak
kepada anak perempuannya *sedih lagi*. <o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisvmVbyKi7KtPSMAmLy11qqTAkKYPBljzbrd1-hzLTTHQFezlMlIV920yaLRn4gq1b5C322GM4jWSdyrK1s9N8izQLOfNCtbybF3prImI908Xk7Fiom0E3lEoNTpVxdKXwddEtd5aoOM/s1600/IMG-0103.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhisvmVbyKi7KtPSMAmLy11qqTAkKYPBljzbrd1-hzLTTHQFezlMlIV920yaLRn4gq1b5C322GM4jWSdyrK1s9N8izQLOfNCtbybF3prImI908Xk7Fiom0E3lEoNTpVxdKXwddEtd5aoOM/s640/IMG-0103.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi101uSl7Sn1yo2PNOOI4uG5ymq8v0umJTWX2HIExkhehZJmInKHzzr9pbCZx4znVd-nKxS61bumBVKRZHqj00jgfVmDjD90xOEnRFx3aouG7BbYyecluy6Li1Pqkx9f3fRqmkx6Zv6krE/s1600/IMG-0104.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi101uSl7Sn1yo2PNOOI4uG5ymq8v0umJTWX2HIExkhehZJmInKHzzr9pbCZx4znVd-nKxS61bumBVKRZHqj00jgfVmDjD90xOEnRFx3aouG7BbYyecluy6Li1Pqkx9f3fRqmkx6Zv6krE/s640/IMG-0104.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrbSyzru_UJXxP75PxNGejtNXXZRndTsEx3X0bPBTyu_NkS2q5cCKkyIVNyWld2byM4L3OlbDPmr5oEYbNWMcl3F_VwRjbY5OS4Zb6mRMyYYue8AeG9T4_dntOqgvnrqlahoAlizAOoag/s1600/IMG-0105.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhrbSyzru_UJXxP75PxNGejtNXXZRndTsEx3X0bPBTyu_NkS2q5cCKkyIVNyWld2byM4L3OlbDPmr5oEYbNWMcl3F_VwRjbY5OS4Zb6mRMyYYue8AeG9T4_dntOqgvnrqlahoAlizAOoag/s640/IMG-0105.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZigMJPWh-Kt8zD7gzG3FjWtHAhIlqRTJnxZCz_JCxalCkL7GfS-a5S0mBJQi6cdHM5s1oEhkONZgEsCZ7cR-LROHe4TaYfPqbyTJ93qZmVng58NjRHgOJtMaBQEafISxUcrc98kkF1nU/s1600/IMG-0106.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZigMJPWh-Kt8zD7gzG3FjWtHAhIlqRTJnxZCz_JCxalCkL7GfS-a5S0mBJQi6cdHM5s1oEhkONZgEsCZ7cR-LROHe4TaYfPqbyTJ93qZmVng58NjRHgOJtMaBQEafISxUcrc98kkF1nU/s640/IMG-0106.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXB2ZjVyuPcwsCZouTHJU_yPX0M-pcfQEcZHLHurVWnE_CNJ7P3771iiYL0yIDwLSxjNKaZVPyFP3ctWQnT_Li3zTkqYco15COolhjas5wD_FQMhFom-hLgAhRzvoBvsBH__yIyqy6v50/s1600/IMG-0107.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXB2ZjVyuPcwsCZouTHJU_yPX0M-pcfQEcZHLHurVWnE_CNJ7P3771iiYL0yIDwLSxjNKaZVPyFP3ctWQnT_Li3zTkqYco15COolhjas5wD_FQMhFom-hLgAhRzvoBvsBH__yIyqy6v50/s640/IMG-0107.JPG" width="640" /></a></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<i>Actually, this is a good book</i>—koleksi yang bagus karena bukunya dikemas
dengan cantik. Mungkin, kalau mau dibaca berkali-kali juga enggak bosan,
apalagi ketika kita lagi <i>down</i> atau
merasa tidak bersemangat. Mumpung awal tahun, membaca buku seperti ini mungkin
bisa menjadi <i>booster</i> bagi kita—terutama
saya—untuk penyemangat hari-hari ke depan.</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
Selamat membaca <span style="font-family: "Segoe UI Emoji", sans-serif; font-size: 11pt; line-height: 107%;">😊</span><span style="font-family: Calibri, sans-serif; font-size: 11pt; line-height: 107%;">. </span></div>
pencakar langithttp://www.blogger.com/profile/07074913201738043671noreply@blogger.com0