Nona Teh dan Tuan Kopi (Parak): Teka-teki antara Varsha dan Regen

Juni 19, 2017

Better to not know which moment may be your last, alive to be mystery of it all

–Jack Sparrow

Kata pepatah, hidup itu penuh misteri. Ya, bisa jadi benar adanya karena manusia tidak tahu ke mana hidup akan membawanya. Yang biasanya dilakukan manusia adalah menyiapkan segala kemungkinan dan tentunya selalu berpikir positif. Harus diakui bahwa hidup itu enggak selamanya berjalan mulus; pasti deh ada lika-likunya. Nah, dari lika-liku ini, biasanya manusia belajar untuk menjadi lebih baik.

Namun, untuk sebagian orang, lika-liku hidup itu bisa diakali. Pernah dengan istilah mestakung atau semesta mendukung? Menurut Yohanes Surya, mestakung itu terjadi pada saat manusia mengalami masa kritis yang membuat dia dapat menemukan jalan keluarnya sendiri. Tuhan menciptakan semesta itu dapat berupa sel-sel tubuh, pikiran, keluarga, teman, lingkungan, dan alam sekitar (yohanessurya.com). Kalau dilihat-lihat, mestakung ini hampir mirip dengan istilah law of attraction, yaitu ketika pikiran memengaruhi dunia nyata—entah itu positif atau negatif. Sepanjang kekuatan pikiran kita selalu positif, kemungkinan besar yang terjadi adalah hal-hal yang positif.

Lalu, bagaimana dengan kebetulan? Ada orang yang percaya bahwa kebetulan itu ada karena datangnya tanpa bisa diduga dan bisa jadi dapat mengubah hidup seseorang. Namun, ada yang percaya bahwa tidak ada yang namanya kebetulan karena ada campur tangan Tuhan di sana. Jika sesuatu sudah diketahui penyebabnya, kemungkinannya sudah tidak ada lagi yang namanya kebetulan. Dengan kata lain, semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh Yang Mahakuasa. Nah, tinggal kembali pada diri masing-masing: mana yang lebih dipercayai?

Mengenai life is full of mystery yang kadang berisi kebetulan, tengoklah kisah Varsha dan Regen dalam Nona Teh dan Tuan Kopi: Parak yang di sampul belakangnya tertulis pertanyaan. Percayakah kalian pada kebetulan?


Kisah ini bermula dari sosok Varsha, yaitu perempuan lajang yang berusia 33 tahun. Dalam dunia pekerjaan, kariernya bagus. Namun, dalam urusan percintaan, rasanya ia sulit menemukan sosok yang tepat untuk mendampinginya. Hanya dia yang belum menikah di keluarganya. Banyak yang berpikir bahwa ia terlalu tangguh untuk didampingi laki-laki sehingga laki-laki cenderung menghindarinya. Namun, ia tidak terlalu tangguh kelihatannya. Ada saat ketika dia begitu lemah, terutama ketika menghadapi kematian sang ibu. Atau, saat ia begitu takut dengan nasib percintaannya sendiri ketika tahu bahwa ayah dan kedua kakak laki-lakinya selingkuh.

Di sisi lain, ada Regen, yaitu laki-laki lajang yang berusia 39 tahun. Ia menyimpan kisahnya sendiri. Sulit sekali untuk tahu apa yang sedang dia simpan. Bahkan, kepada keluarganya pun ia terlalu enggan berbagi.

Lalu, bagaimana keduanya bertemu?

Pada awalnya, Varsha mampir di sebuah kafe yang mewajibkan setiap pengunjung menuliskan sesuatu di note kecil dan pengunjung yang menuliskan sesuatu itu akan menerima note sebelumnya dari pengunjung yang lain. Varsha mendapatkan note yang tidak ada tulisan di sana, tetapi ada sketsa menyerupai pasar yang digambar dengan pulpen. Sketsa itu bagus dan tidak ada cela di sana sehingga Varsha menyimpan sketsa yang berinisal R. Tidak hanya disimpan, tetapi di-laminating dan digantung di kaca spion dalam mobilnya.

Ketika tiba di rumah, Varsha harus menghadapi pertemuan keluarga yang membahas perselingkuhan yang dilakukan oleh seorang kakak laki-lakinya. Sebenarnya dua orang kakak laki-lakinya mengalami kecanduan akut dalam hal perselingkuhan sehingga selalu dibayangi tuntutan perceraian dari para istri. Akan tetapi, tuntutan itu akan mereda ketika sang ibu—Hartanti—selalu membujuk para mantunya untuk tidak mengajukan perceraian. Alasannya satu, yaitu anak. Kondisi ini membuat Varsha sinis dengan dengan para lelaki di keluarganya. Ayahnya pun selingkuh, begitu pula dua anak laki-lakinya. Istilahnya: buah tak jatuh dari pohonnya.

Suatu kali, Varsha dan sang ibu berkunjung ke Jerman untuk menengok sahabat ibunya yang sakit. Di negeri itu, Varsha sempat tersasar hingga ia menemukan tokoh oleh-oleh yang membuatnya menemukan sebuah map kuning yang ada di salah satu rak toko. Map kuning itu menarik menurut Varsha karena di dalamnya seperti portofolio yang empunya si map. Kata si penjual, map itu bukan barang dagangannya; mungkin milik salah satu pengunjung tokonya. Setelah membeli beberapa barang, Varsha pun meninggalkan toko itu. Tak lama kemudian, datang sosok lain yang terburu-buru ke toko itu, yaitu si pelanggan yang memiliki map kuning. Dia mengambil map kuning miliknya, kemudian pergi dari toko itu. Si penjual toko tertegun sesaat karena kebetulan sekali dua pembeli di tokonya itu mengenakan kemeja dengan spektrum kelabu yang sama: gainsboro.

Ketika Varsha selesai berbincang dengan sosok Rastra, secara tak sengaja dia meninggalkan jaket SMA-nya yang terdapat gambar pikachu di sebuah tempat makan. Varsha meminta tolong kepada Rastra untuk mengambilnya. Namun, alangkah kagetnya Rastra ketika pengunjung berikutnya menahan Rastra dan bertanya siapa yang memiliki jaket itu. Karena si pengunjung bicara dengan mengintimidasi walau akhirnya minta maaf, Rastra pun pergi meninggalkannya dan segera memberikan jaket itu kepada Varsha.

Di panti asuhan yang dikelola oleh temannya, Varsha harus menunggu sang teman yang sedang kedatangan tamu. Agak lama dia menunggu. Setelah keluar, Varsha mungkin tidak memperhatikan bahwa si tamu memegang map kuning dengan mobil BMW berlampu biru. Saat dia memberikan bantuan dana untuk panti asuhan itu, temannya agak terkejut karena nominal yang diberikan Varsha sama dengan nominal yang diberikan oleh si tamu.

Varsha pindah bekerja. Di kantor barunya ini, dia bertemu sosok Regen. Entah mengapa kehadiran Varsha cukup menyita perhatian Regen. Jantung Regen bisa berdetak lebih cepat dari biasanya apabila berada di dekat Varsha atau ia berubah menjadi kikuk ketika berhadapan dengan Varsha. Hingga suatu hari, Regen pergi tanpa memberi tahu siapa pun, termasuk keluarganya. Yang dapat Regen tinggalkan adalah petunjuk yang sengaja dia tinggalkan hanya untuk Varsha.

Bagi saya, kisah Varsha dan Regen ini adalah kisah penuh teka-teki dan teka-teki itu belum selesai di buku yang pertama ini (Parak). Wajar sepertinya karena buku ini memang dipersiapkan untuk menjadi trilogi. Padahal, awalnya saya berpikir bahwa kisah ini mengangkat tema perempuan usia matang (33 tahun) yang sukses, tetapi belum menikah dan lika-likunya dalam menemukan jodoh. Mungkin, mirip dengan kisah-kisah chicklit. Awal kisahnya memang seperti itu, tetapi lama-kelamaan kok ada hal lain yang sepertinya lebih besar dari perempuan matang yang belum menikah. Nah, karena saya bukan pembaca reguler Wattpad, saya masih meraba-raba ke mana arah kisahnya Varsha dan Regen. Jadi, di kepala saya saat ini masih ada tanda tanya besar: ini sebenarnya antara Varsha dan Regen ada apa sih?

Dari segi penceritaan, ada dua kisah di Nona Teh dan Tuan Kopi, yaitu kisahnya Varsha si nona teh dan kisahnya Regen si tuan kopi. Dari dua kisah ini, ada pencerita besar yang ditulis dalam akuan. Si akuan ini yang jelas dekat dengan Varsha, tetapi entah siapa. Sepertinya sih salah satu keponakan si Varsha. Awalnya agak membingungkan karena saya berpikir akan seperti Darkplaces, untungnya sih enggak. Maklum, saya masih terpaku dalam bercerita gaya konvensional, yaitu penceritaan akuan akan lebih baik tidak dicampur dengan penceritaan diaan.

Kisah Nona Teh dan Tuan Kopi ini memang bukan kisah cinta yang membuat pembaca termehek-mehek. Bukan kisah yang bikin baper. Akan tetapi, kisah yang membuat pembacanya penasaran dengan gaya bertutur yang enak dan mengalir. Banyak juga pembaca merekomendasikan buku yang dirilis oleh Penerbit KataDepan tahun 2017 ini karena kisahnya bagus. Masuk akal sih karena kisah Nona Teh dan Tuan Kopi ini ditulis oleh pemenang The Wattys 2016. Penasaran? Silakan langsung cus ke toko buku.

Selamat membaca 😊

You Might Also Like

0 komentar