Saya ikutan sebuah milis ketika mulai aktif menggunakan koneksi internet. Kata teman saya, milis yang saya ikuti adalah milis ibu-ibu. Hehehehe..sebenarnya gak juga sih. Ada juga kok yang seumuran saya (sepertinya sudah mapan) yang ikutan milis itu. Lagi pula, milis itu cukup bagus menjaga hubungan saya kepada sahabat-sahabat saya.

Suatu ketika, ada email di milis itu dari seorang perempuan yang berusia 26 tahun. Si cewek ini berkata kalau dia seneng dengan milis ini. Namun, di paragraf berikutnya, ada nada putus asa di kata-kata yang tertulis. Ia merasa jodohnya belum tiba padahal umurnya sudah 26 tahun. Lalu, banyak balasan-balasan yang mendukung si cewek ini agar tidak merasa putus asa dengan dirinya. Intinya, semua orang itu pasti akan ada jodohnya entah usia berapa mereka akan bertemu.

Sepertinya, usia benar-benar mengintimidasi ya? Apalagi untuk perempuan. Jika usia sudah berada di antara umur-umur itu, rasanya rasa tertekan mulai terasa. Di kala usia berada di sekitar itu, pasti akan banyak yang bertanya, "Mana nih jodohnya?" atau "Kapan nikah nih?" Padahal, jodoh belum tentu datang cepat karena masih ada di ujung sana. Ujung-ujungnya, ada seorang cewek yang ada di milis itu yang minta alamat biro jodoh yang bagus.

Kenapa rata-rata dari banyak orang selalu berpatokan pada usia tertentu untuk menikah? Jika lewat dari itu, maka akan dicap sebagai yang tidak laku. Bukannya tidak laku, tapi mereka hampir semuanya tidak memiliki pasangan yang tepat untuk dijadikan teman hidup. Jika yakin, ya mesti besabar karena jalan pasti ditunjukkan. Intinya, setiap manusia itu pasti ada jodohnya. Tinggal bagaimana kita menemukannya. Mungkin, tidak hanya meratapi nasib dan mengeluh. Mungkin, harus banyak berdoa kali ya? Supaya diberi jalan yang lancar karena menikah itu kan sakral. Jadi harus hati-hati memilih pasangan hidup.

Dooh..jadi deg-degan menghadapi usia yang terus bertambah ini...

Foto dari sini.