another story of beginner rider

September 06, 2010


Beberapa hari lalu, teman saya memposting kisahnya tentang nyasar di jalan tol. Doi adalah pengendara motor sama seperti saya. Sebelumnya, dese cerita tentang pak polisi yang menilang dia di tikungan Detos. Sebelumnya lagi, doi cerita ditabrak oleh motor laen di jalanan deket kantornya. Saya yang mendengarnya rada-rada horor karena saya adalah pengendara pemula yang baru beberapa bulan nekat menelusuri jalan raya.

Sebagai pemula, semua prosedur sebagai pengendara motor saya ikuti. STNK, Helm, dan SIM harus sudah beres agar saya bisa meluncur di jalan. Satu yang belum punya, jas hujan. Sebenarnya udah punya, tetapi dipake oleh adek saya sampe robek. Namun, selama merasa hujan biasa-biasa aja, saya masih bisa nahan tanpa jas hujan.

Suatu kali, tepatnya hari ini, hujan mengguyur Jakarta. Dari pagi rintik-rintik, siang gedean dikit, agak sorean rintik-rintik lagi. Karena enggak punya jas hujan, males juga mengajak Betty keluar. Namun, setelah dipikir-pikir lagi, si Betty belum mandi, ya sudah enggak papalah sekalian kotor. Keluar menuju jalan utama mulut saya komat-kamit berdoa supaya hujan tidak semakin besar. Kalau semakin besar, waduh bisa lepek saya di jalan.

Baru jalan 200 meter, kendaraan sudah padat merapat. Astagfirullah! Payah banget. Mana hujan. Lirik kanan-kiri enggak ada jalan keluar, kecuali gang-gang kecil. Hujan rintik-rintik semakin bertambah rintik. Karena nekat dan ikut-ikutan motor lain, saya masuk busway sambil tetep komat-kamit berdoa supaya enggak hujan gede. Karena jalur bus itu ada di tengah-tengah, enggak mungkin saya berhenti, ninggalin Betty, dan lari-lari ke pinggir jalan untuk neduh kalau tiba-tiba hujan menyerang. Jadi, pelan-pelan, saya maju sedikit demi sedikit menuju puteran yang entah mengapa dipindahin agak jauh oleh dinas terkait.

Tepat di depan saya adalah bus TransJakarta yang besarnya hampir sebesar jalan. Untungnya, asap knalpot yang dikeluarkan bus ini tidak mirip dengan asap metromini, PPD, kopaja, dan teman-temannya yang hitam dan berbau. Jadi, saya merasa lebih aman sedikit--walau tetep enggak yakin. Pas di depan puteran balik, si bus besar ini berhenti. Ada sih celah sedikit. Beberapa motor yang sangat lincah bisa nyempil di antara jalan yang sempit itu. Saya tak mau kalah karena ukuran motor saya dan mereka tak jauh berbeda. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, saya mencoba nyempil mengikuti motor-motor yang lain. Eh, kaki saya nyangkut di trotoar. Walah, untung gak kenapa-napa. Mundur dikit, lalu ngacir. Mungkin, di belakang saya menaruh iba kepada si penunggang Betty.

Mendekati tempat tujuan, jalan kembali merayap dan menurun pula. Seperti laiknya motor, saya pasti mengambil jalur kiri. Di bawah jembatan busway, ada bus pariwisata besar yang jalannya kayaknya makin lama makin ke kiri. Saya yang maju sedikit demi sedikit akhirnya kepepet dan BRAK! Nyerempet hingga saya jatuh. Rem agak eror. Kaca spion langsur loncer dan terbalik enggak jelas. Saya shock, tapi masih bisa berdiri. Si bus sempat berhenti, tetapi saya merasa baik-baik aja. Kemudian, saya lanjut jalan.

Sampai di tempat, air buat buka tumpah di tas saya. Pulpen warna-warni jadi luntur di kertas-kertas yang ada. Satu per satu saya keringin semua yang basah di belakang komputer sambil bilang, "This day is not my day." Terus, segera mencari teman curhatan--si penjual kenangan--teman senasib pengguna Beat. Hayaaah :D.

Ya, ampun, apes banget.

*Catatan buat besok: segeralah ke bengkel untuk memeriksa si Betty.

*Foto dari sini.

You Might Also Like

2 komentar

  1. nuluuur, sabar yaaa. tetap berjuang. ati-ati di jalan dan selalu waspada. jangan ikutan2n lewat jalur busway, luuuur. bahaya. *gw pernah liat polisi nungguin di ujung, eh para pengendara kelabakan. yg punya mobil lbh parah. maksa lwti separator, eh, nyangkut, bow. rusak dah mobilnya. serem kaann?* jas ujan selalu taro dan di dalam--apa itu namanya, lur?--kap motor ya? ;D ama kanebo juga. buat lap2 abis ujan. bensin jangan sampe tanda merah. *nasihat newbie biker juga* :p

    BalasHapus
  2. Nulurrr, kamu tak ape-ape kan? Hati-hati nak

    BalasHapus