saya membaca: shiver
Maret 03, 2016Boleh dibilang, buku Shiver ini adalah buku pertamanya Lisa Jackson yang saya baca. Sebenarnya, buku ini sudah ada dalam rak buku saya lumayan lama dan sebenarnya juga bukan buku saya, tapi hibah dari secangkircokelat untuk saya :). Nah, suatu ketika, saya pengen membaca kisah berbau thriller dan kriminal gara-gara buku The Girl on the Train. Ngeliat rak buku yang penuh tumpukan buku belum dibaca, akhirnya terpautlah saya dengan buku Lisa Jackson ini. Apalagi dengan iming-iming covernya yang bikin bergidik. Ekspektasi saya, pasti kisahnya gak main-main.
Lisa Jackson ini adalah salah satu bestselling author versi New York Times dan sudah memiliki puluhan novel dengan genre romance atau romantic novels. Ternyata, novel Shiver ini merupakan salah satu bagian dari New Orleans series dengan detektif Rick Bentz dan Ruben Montoya dan merupakan seri ketiga yang terbit tahun 2007.
Shiver ini bercerita mengenai pembunuhan ganda yang terjadi di New Orleans dengan tokoh yang paling disorot adalah perempuan berusia 35 tahun bernama Abby Chastain. Si Abby tinggal di pinggir kota, di sebuah rumah mungil yang ia beli bersama dengan mantan suaminya, Luke. Namun, sebelum rumah itu terjual, Abby malah mendapat kabar dari kepolisian bahwa Luke tewas dibunuh. Tidak hanya Luke yang tewas, tetapi seorang perempuan bernama Mary. Kematian Luke membuat Abby terpukul, apalagi ia termasuk orang yang dicurigai. Dan, ternyata tidak hanya kematian Luke dan Mary, pembunuhan pun masih berlanjut hingga memakan korban empat orang lagi. Bahkan, salah satu korbannya adalah kerabat dekat Montoya, yaitu bibinya sendiri.
Usut punya usut, ternyata pembunuhan ganda yang terjadi itu berhubungan dengan kejadian yang menimpa ibu-nya Abby Chastain, yaitu Faith Chastain. Sang ibu, Faith Chastain, merupakan pasien rumah sakit jiwa di kota tersebut yang hidupnya berakhir tragis. Ia melompat dari lantai 3 kamarnya di depan mata Abby. Karena kejadian itu, Abby mengalami shock dan kehilangan ingatan sementara. Ia tidak bisa ingat kejadian sebenarnya walau kejadian itu selalu ada dalam mimpinya. Gara-gara tragedi Faith, rumah sakit tersebut ditutup dan bangunannya yang terbengkalai akan segera dijual.
Intinya, sih, pembunuhan ganda itu berhubungan dengan Faith Chastain dan orang-orang yang pernah terkait dengan rumah sakit tersebut. Montoya dan Abby merupakan target terakhir dari pembunuhan ganda tersebut. Namun, sebelum mereka berdua jadi korban, Montoya tahu bagaimana para korban itu terkait satu sama lain.
Membaca kisah ini, saya jadi teringat style penceritaan Sidney Sheldon atau Danielle Steele. Mirip, sih, tetapi alurnya agak datar untuk genre thriller-criminal. Penggambaran objek sangat detail yang pasti bakal kebayang deh di benak pembacanya si Abby seperti apa dan si Montoya seperti apa. Mungkin, karena penggambarannya detail, alurnya cenderung datar dan tentunya ada bagian yang membosankan saking lambat dan agak bertele-tele.
Sebenarnya, sosok si pembunuh ganda--menurut saya--susah ditebak. Mengapa? Ya, kita tahu bagaimana dan seperti apa sosok ini dari penggambaran yang diberikan Jackson. Tapi, Jackson sama sekali tidak memberikan clue yang mengarah ke sosok ini. Sosok ini benar-benar tanpa nama. Malah, Jackson seolah-olah mau mengecoh pembaca dan Montoya dengan mengarahkan kecurigaan ke tukang kebun. Ujug-ujug, pembunuh ganda itu malah sosok yang tidak pernah disebutkan dalam kisah itu. Yang namanya muncul tiba-tiba, tanpa ada clue sama sekali.
Bagi saya yang cukup sering nonton criminal series, kisah Montoya ini masih kurang bikin penasaran karena jalannya alur agak lambat. Jadi, kadang agak bosan juga. Saya, sih, agak kurang menikmati. Tapi, di goodreads, kisah Montoya ini dapat 4 bintang, lho. Berarti layaklah untuk dibaca penggemar criminal series walau bukan untuk saya ;D.
0 komentar