Hargai Karya Orang Lain Dong!

Juni 03, 2011

Pesan dari teman saya--penjual kenangan--nongol di YM. Ada link blog punya mbak Jozhie NataLya FardyaN. Pesan dari teman saya begini, "Tuh blog ngambil tulisan gw, tulisan gita, mpe tulisan ice n diposting di blognya."

HA? Saya terkaget-kaget dan melongok. Ya ampun, blog itu bukannya ekspresi diri yak? Intinya kita bebas menulis apa aja yang ada di pikiran kita. Mulai dari yang serius sampe yang gak serius. Boleh nulis politik atau bahkan curcol gak jelas. Terserah. Blog itu media ekspresi.

Sayangnya, ada aja yang ngambil tulisan orang lain tanpa izin. Setidaknya, tulislah sumber karena akan menghargai yang punya tulisan. Gitu kan yang diajarkan waktu sekolah, apalagi kalau nulis daftar pustaka dan catatan kaki (TULIS SUMBER BACAAN). Teman saya si penjual kenangan itu merupakan penulis keren. Si secangkir cokelat yang tulisannya diambil juga penulis keren. Mereka berdua tumbuh dengan sastra. Mereka menang berkali-kali. Karya mereka diakui oleh banyak kritikus sastra. Bahkan, udah masuk kumpulan karya Dewan Kesenian Jakarta. Bagi mereka, blog adalah ekspresi diri untuk memasarkan karya-karya mereka dan menjadi media sosialisasi untuk ketemu sesama blogger yang cinta sastra. Bukan untuk di-copas seenaknya.

Yang paling nyebelin ketika teman saya bilang bahwa puisi yang dia buat khusus untuk saya (dan saya letakkan di sidebar blog saya) juga di-copas. Padahal, jelas-jelas itu ditujukan untuk saya.

ini tulisan penjual kenangan
ini tulisan yang copas dari blog teman saya


Copas-nya pun enggak tanggung-tanggung. Kolom About Me yang biasanya menjelaskan siapa si empunya blog pun juga ikutan di-copas. Bahkan, tagline blog teman saya juga di-copas. About me dan tagline itu dimasukin ke dalam isi blog-nya. *Hallooo?*

ini About Me-nya teman saya

ini copas-nya yang dimasukin ke isi



Menulis memang susah. Saya akui itu, apalagi yang berhubungan dengan sastra. Makanya, di blog saya, jarang sekali tulisan yang berbau sastra, kecuali saya mengutip karya teman saya atau para sastrawan kenamaan. Saya pasti mencantumkan sumber. Bahkan, puisi dari teman saya yang ada di sidebar blog ini juga dicantumkan nama penulis. Kalau memang pengen banget nulis, tetapi kurang terasa sastrawan, lebih baik belajar bareng-bareng sesama blogger--gak cuma copas. Saya juga masih belajar nulis, kok. Blog ini kan media ekspresi diri kita. Bukan hasil copas tulisan orang tanpa mencantumkan sumber.

Please, hargai karya orang lain!

You Might Also Like

4 komentar

  1. nice post...
    hehee..emang kadang copas tuh nyebelin deh..tapi untuk puisi para pujangga saia suka copas kadang..untuk referensi..hehee

    Main ke blog aku dong.. q sukaaa banget nulis..nulis apa aja..
    meski aku suka sama silent reader di blog aku..tapi aku juga suka mnjalin persahabatan melalui blogwalking...
    Aku tunggu jejaknya di blog aku ya...^^

    BalasHapus
  2. nulur, aku belum sempat bilang: makasii, ya, buat dukungannya. ^^
    semoga para plagiator itu segera menemukan jalan yg benar dan bisa menghargai karya orang lain.

    BalasHapus
  3. @Nick Salsabiila

    Makasi komennya yaa...saya mau meninggalkan jejak, tapi bingung krn enggak bisa langsung terhubung dengan blognya. Mungkin salah ngetik yak?

    BalasHapus
  4. Copas emang ngeselin... Postingan yoos udah sering banget soalnya (mungkin karena tema blog yang memang lumbung copas). Parahnya lagi yang copas dari web yang udah punya nama. Tapi tetep aja tanpa backlink. Masalahnya, kalo dari web yang udah punya nama pasti di google blog kita ada di urutan bawah dengan keyword yang sama. Ughh.....

    BalasHapus