David and Goliath: Antara yang Lemah dan yang Kuat

Januari 12, 2022



Membaca judulnya menarik ya. Pikiran saya kembali pada kisah-kisah nabi versi Islam, yaitu Nabi Daud melawan Jalut dengan ketapelnya. Padahal, Jalut itu perkasa bukan main, sedangkan Daud hanya anak kecil, tapi menang telak. Sepertinya versi Kristennya juga gak jauh beda, cerita yang diangkat pun sama, tetapi namanya David dan Goliath.

Buku David and Goliath karya Malcolm Gladwell ini tidak bercerita kisah Nabi Daud dan Jalut, tetapi inti sari dari kisah tersebut. Maksudnya, versi lain dari konsep lemah melawan raksasa yang terjadi dalam diri orang-orang masa kini. 

Ada sembilan orang yang diangkat oleh Gladwell dengan kisah mereka yang mengejutkan. Kisah pertama adalah Vivek Ranadive yang grupnya menjadi juara basket nasional, padahal mereka selalu menjadi underdog dan tidak ada yang berpengalaman dalam olahraga basket. Namun, mereka dapat menjadi juara. Kisah kedua adalah Teresa DeBrito yang menjadi guru dengan murid yang sedikit. Kisah ini berhubungan dengan kebijakan pemerintahan setempat untuk membatasi ruang kelas dan jumlah murid di kelas. Konon, ukuran kelas berpengaruh pada prestasi akademik, sayangnya hal itu terbantahkan karena tak selamanya kelas kecil itu baik. Kisah ketiga adalah kisah Caroline Sacks yang harus memilih antara menjadi ikan kecil di kolam besar atau ikan besar di kolam kecil. Kisah keempat, yaitu David Boies seorang pengidap disleksia yang menjadi pengacara hebat dan bagaimana ia dapat menekan kelemahannya menjadi kekuatannya. Kisah kelima adalah Emil "Jay" Freireich, yaitu seorang dokter yang menjadi penggagas terapi penyembuhan kanker leukeminia anak. Kisah keenam adalah Wyatt Walker yang mengutip kisah kelinci pada masa kecilnya untuk memperjuangkan kesetaraan hak orang kulit hitam. Kemudian, kisah ketujuh bercerita mengenai Rosemary Lawlor di Irlandia Utara pada masa konflik antara penganut Katolik dan Protestan. Kisah kedelapan adalah kisah Wilma Derksen yang anak perempuannya dibunuh seseorang. Terakhir, yaitu kisah kesembilan, adalah kisah Andre Trocme yang melindungi orang-orang Yahudi pada masa Perang Dunia II. 

Kisah-kisah ini memiliki tema yang berbeda-beda. Ada tiga bagian besar yang membagi kisah-kisah ini, yaitu kekuatan dalam kelemahan (dan kelemahan dalam keluatan), teori kesukaran yang berguna, dan batas-batas kekuasaan. Tiap bagian mewakili tiga kisah di atas. Gladwell dengan latar belakang jurnalis tidak hanya menyajikan cerita, tetapi data yang memantik otak kita untuk berpikir. Tentunya dia juga melakukan wawancara terhadap setiap tokoh yang ada dalam buku ini.

David and Goliath karya Malcolm Gladwell ini rekomendasi dari drh Rajanti ketika saya ikut kelas Mind Power. Sebelum membaca buku ini, agak bingung kenapa direkomendasikan buku ya karena saya agak jarang baca buku self-improvement. Namun, setelah membaca, I thought I understand what she mean. Ya, kita sering merasa diri lemah, merasa seperti David. Tapi, di balik lemahnya David, terdapat akal dan motivasi untuk bisa mengalahkan Goliath yang perkasa.

You Might Also Like

0 komentar