Festival Palang Pintu 2017
Mei 10, 2017
Yey! Festival Palang Pintu akhirnya digelar lagi tahun 2017. Ketika
spanduk pengumuman bahwa acara ini akan digelar bertebaran di beberapa sudut di
sekitar daerah jajahan saya, rasanya tuh sudah enggak sabar ingin cuuus datang
ke acara ini. Biasanya acara seperti ini merupakan agenda tahunan dari pihak
penyelenggara (entah ini merupakan agenda dari pemda
atau memang ide perorangan).
Saya enggak tahu kapan pastinya acara ini mulai dijadikan agenda tahunan.
Namun, berdasarkan banner yang saya baca, Festival Palang Pintu 2017 ini
merupakan yang ke-12 kalinya diselenggarakan. Itu berarti sudah ada sejak tahun
2005. Mungkin, dulu itu namanya bukan Festival Palang Pintu, tetapi Festival
Kemang yang sepertinya mengadaptasi Festival Jalan Jaksa yang kesohor itu. Atau,
jangan-jangan Festival Kemang dan Festival Palang Pintu merupakan dua festival
yang berbeda 😱. Ini karena (seingat saya) dua festival ini menutup akses jalan
yang berbeda. Kalau di Festival Kemang, akses jalannya hampir mendekati
McDonalds dan mungkin sampai dekat Pizza Hut Kemang. Nah, kalau Festival Palang
Pintung, akses yang ditutup itu mulai dari Habibi Center sampai Pizza Hut
Kemang.
Terus, ada apa aja di Festival Palang Pintu 2017?
Samalah dengan festival sebelumnya yang pernah saya datangi. Di sepanjang
jalan yang ditutup itu tentunya ada bazar yang menjual beraneka ragam barang
dan makanan, seperti baju, sepatu, kue, tas, dan banyak juga makanan. Karena
festival ini memang selalu bertema budaya Betawi, ada beberapa stand yang
menjual produk khas Betawi, seperti suvenir dan makanan. Suvenir yang dijual
juga beraneka ragam, yang paling utama adalah pajangan ondel-ondel. Sementara
itu, makanan khas Betawi yang kebanyakan dijual adalah dodol khas Betawi yang
lengkap dengan proses pembuatan si dodol itu.
Selain makanan Betawi, ada juga
makanan-makanan dengan kreasi lain yang lebih modern, seperti brownis dari Smolki
atau bakso tulang iga yang rasanya cihuy.
Oh, ya, festival ini enggak hanya diisi oleh stand-stand yang jualan aja,
tetapi ada juga panggung untuk menghibur para pengunjung yang datang. Ada dua
panggung di festival ini: satu di dekat Habibi Center dan satu lagi agak di tengah-tengah
festival. Yang disajikan di dua panggung ini, pastinya, adalah pertunjukan
berbau Betawi, seperti musik atau lenong. Namun, enggak semuanya juga berbau
Betawi karena ketika saya datang, ada juga lho atraksi barongsai dan reog
Ponorogo.
Tentunya, festival ini memiliki banyak pengunjung. Bahkan, jalan pun agak
sempit karena padatnya orang-orang. Cuaca tentunya agak anomali: ketika saya
baru datang panasnya pakai banget, tetapi enggak berapa lama langsung hujan
besar. Mungkin itu berkah yang jualan ya.
Mungkin, festival seperti ini untuk sebagian orang biasa aja karena konsep
yang diusung umumnya sama aja dari tahun ke tahun. Namun, sebagian orang yang
lain mungkin jarang-jarang bisa melihat tradisi Betawi ditampilkan di panggung
pertunjukan, makanannya yang susah dicari dijual dalam jumlah banyak lengkap
dengan proses pembuatannya, atau suvenir-suvenir Betawi yang ternyata
macem-macem.
Nah, kayaknya perlu datang ke acara festival seperti ini lagi nih 😊.
0 komentar