Welkom Sally de Yellow

Desember 25, 2009

Ada penghuni baru nih. Namanya Sally de Yellow.


Perjalanan perdana Sally adalah keliling jalur sepeda di kampus almamater saya. Bareng teman yang juga baru punya seli, saya keliling-keliling jalur sepeda yang tanjakan dan turunan. Semangat tentu menjadi bagian dari genjot sepeda. Tapi, karena pertama genjot di daerah tanjakan dan turunan, akhirnya tepar juga. Ditambah lagi dengan panas menyengat. Maklum, saya dan teman saya baru mulai sekitar pukul 11 siang. Jadi, ketika matahari bersinar terang, kami baru mulai menggenjot sepeda. Itu pun tak selamanya kami genjot sepeda, kami juga terpaksa tuntun sepeda karena dengkul udah lemas. Ironisnya, sepanjang jalan itu, tak ada satu pun dari kami yang bawa minuman. Niatnya sih beli di jalan. Tapi, baru ingat kalo sekarang nggak ada tukang-tukang jualan di jalan-jalan tertentu. Dulu sih ada beberapa pedagang yang mangkal di beberapa titik. Misalnya, di dekat PSJ, belakang semak, atau belakang sastra. Jadi, sepanjang genjot sepeda di tengah hari bolong, saya dan teman saya cuma bisa menahan haus. Besok-besok, sebotol air mineral harus sedia setiap saat di dalam tas.

Gak cuma kehausan, selesai sepedaan, muka kami malah semakin tidak jelas. Wajah teman saya menjadi merah dan kulit saya tiba-tiba menghitam karena kepanasan. Besok-besok, yang harus saya ingat dari sepedaan adalah kaos tangan panjang, manset, dan sunblock. Ini semua biar menggenjot sepedanya menjadi nyaman dan asoy geboy. Hahahaha...

You Might Also Like

2 komentar

  1. sombong paraaah lu! bahkan maen di kampus, sms pun nggak. paraaah! :(

    BalasHapus
  2. bukan sombong, darling...kan siang2 dan elonya juga lagi kerjaa...hihihihihi

    BalasHapus